Beirut – Kelompok Hizbullah, yang berbasis di Lebanon, dilaporkan melakukan serangan besar-besaran terhadap tim penyelamat Israel yang tengah beroperasi di daerah perbatasan pada 20 November 2024. Serangan ini terjadi di tengah ketegangan yang terus meningkat dalam konflik antara kelompok tersebut dan pasukan Zionis Israel. Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan yang telah terjadi sejak dimulainya ketegangan baru-baru ini di wilayah tersebut.
Hizbullah dilaporkan melancarkan serangan terhadap tim penyelamat Israel yang sedang bekerja di area yang baru saja dilanda serangan sebelumnya. Tim penyelamat yang terdiri dari pasukan medis dan teknisi sedang berusaha membantu korban yang terluka dari serangan udara. Namun, serangan ini menjadi bukti bahwa tidak ada pihak yang memberikan ampun dalam konflik ini, bahkan terhadap tim yang seharusnya membantu menyelamatkan nyawa.
Ketegangan di wilayah perbatasan Lebanon-Israel semakin memburuk sejak beberapa bulan terakhir, dengan serangkaian serangan balasan yang semakin intensif antara kedua belah pihak. Hizbullah, yang dikenal dengan keterlibatannya dalam melawan pasukan Israel, terus meningkatkan serangan mereka, baik terhadap pasukan reguler maupun tim penyelamat Israel yang dianggap sebagai target strategis dalam konflik ini.
Pemerintah Israel mengutuk keras serangan ini, yang dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional. Mereka menyatakan bahwa Hizbullah berusaha mengganggu upaya penyelamatan dan bantuan kemanusiaan yang penting. Meskipun begitu, Israel juga menegaskan akan terus melanjutkan operasi militernya di kawasan tersebut, meski menghadapi risiko besar terhadap tim penyelamat mereka.
Seiring dengan meningkatnya eskalasi serangan ini, warga sipil di wilayah yang terdampak semakin menderita. Rumah-rumah hancur, dan banyak keluarga yang terjebak dalam konflik ini, sementara organisasi kemanusiaan berjuang untuk memberikan bantuan di tengah ketegangan yang terus berlangsung.