Rayen Pono Laporkan Ahmad Dhani ke MKD dan Bareskrim Polri: Kasus Diskriminasi Ras dan Etnis

Penyanyi Rayen Pono mengungkapkan bahwa dirinya akan melaporkan musisi sekaligus anggota DPR RI, Ahmad Dhani, ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Laporan ini diajukan paralel dengan laporan yang juga sudah terdaftar di Bareskrim Mabes Polri. Rayen merasa perlu mengambil langkah hukum tersebut karena kasus yang dilaporkannya berkaitan dengan diskriminasi ras dan etnis, yang melibatkan seorang pejabat publik.

Rayen mengungkapkan bahwa MKD perlu mengetahui permasalahan ini karena Ahmad Dhani yang merupakan anggota dewan seharusnya menjaga etika dan perilaku baik sebagai pejabat publik. “Terkait MKD, kami akan melaporkan karena ini berkaitan dengan pejabat publik yang seharusnya menjaga nama baiknya,” ujarnya. Dia juga menyatakan akan mengirimkan surat pengaduan agar Dhani diproses sesuai dengan kedudukannya.

Penyanyi ini menyayangkan tindakan Dhani, yang menurutnya, seharusnya bisa lebih mengontrol diri sebagai wakil rakyat. Rayen menyebutkan bahwa semakin tinggi jabatan seseorang, semakin besar tanggung jawab mereka untuk menjaga lisan dan perilaku, serta tidak mencoreng nama baik institusi yang diwakili. “Lebih baik memilih satu, menjadi anggota dewan atau musisi, jika tidak bisa menjalankan keduanya dengan etika yang baik,” ujarnya.

Mengenai peluang perdamaian, Rayen menyebutkan bahwa itu sudah terlambat karena laporan sudah diterima oleh kepolisian. Rayen mengatakan bahwa mereka hanya menanggapi permintaan Ahmad Dhani yang sudah mengundang reaksi. Ahmad Dhani sendiri diduga melanggar beberapa pasal dalam KUHP dan UU penghapusan diskriminasi ras dan etnis.

Sisi Undang Trump ke Mesir, Bahas Krisis Timur Tengah dan Peresmian Museum Baru

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengundang mantan Presiden AS Donald Trump untuk mengunjungi Mesir guna membahas krisis yang sedang berlangsung di Timur Tengah serta mempererat hubungan strategis kedua negara. Undangan ini disampaikan dalam percakapan telepon antara keduanya, sebagaimana diumumkan oleh kantor kepresidenan Mesir pada Sabtu (1/2).

Dalam perbincangan tersebut, Sisi mengucapkan selamat kepada Trump atas terpilihnya kembali sebagai Presiden AS, menyoroti kepercayaan besar yang diberikan rakyat Amerika terhadap kepemimpinannya. Sisi berharap kunjungan Trump ke Mesir dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kerja sama bilateral, terutama dalam menghadapi tantangan geopolitik di kawasan.

Selain membahas isu strategis, Sisi juga mengundang Trump untuk menghadiri peresmian Grand Egyptian Museum, sebuah proyek ambisius yang akan menampilkan berbagai artefak bersejarah Mesir. Meski belum ada tanggal resmi, laporan media lokal menyebutkan bahwa peresmian museum tersebut kemungkinan berlangsung pada 3 Juli dengan serangkaian acara perayaan.

Sebagai bentuk timbal balik, Trump turut mengundang Sisi untuk melakukan kunjungan resmi ke Washington dan bertemu dengannya di Gedung Putih. Kedua pemimpin berdiskusi mengenai berbagai aspek kerja sama, termasuk keamanan regional, investasi ekonomi, serta pengelolaan sumber daya air.

Percakapan tersebut juga membahas implementasi perjanjian gencatan senjata Gaza serta pentingnya mencapai solusi damai di Timur Tengah. Mesir dan Yordania tetap menolak gagasan pemindahan warga Palestina dari Gaza, meskipun Trump sebelumnya menyatakan bahwa kedua negara akan mendukung rencana tersebut.

Elon Musk Terus Campur Tangan Politik Eropa, Dukung Pimpinan Sayap Kanan Jerman

Elon Musk kembali menjadi sorotan setelah secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap partai sayap kanan ekstrem Jerman, Alternative for Germany (AfD). Dukungan ini muncul menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada 23 Februari 2025, dan telah memicu reaksi beragam dari kalangan politisi dan masyarakat.

Musk mengungkapkan dukungannya melalui platform media sosial X, di mana ia menulis bahwa “hanya AfD yang dapat menyelamatkan Jerman.” Pernyataan ini muncul setelah Musk menanggapi unggahan dari influencer sayap kanan Jerman, Naomi Siebt. Dukungan ini menunjukkan bagaimana Musk menggunakan pengaruhnya di media sosial untuk memengaruhi opini publik di negara lain. Ini mencerminkan bahwa tokoh publik dapat memiliki dampak signifikan terhadap dinamika politik di berbagai negara.

Partai AfD dikenal dengan posisi populis dan anti-imigran, serta dituduh menghidupkan kembali ideologi dan slogan-slogan era Nazi. Meskipun demikian, dukungan untuk partai ini terus meningkat, dengan AfD berada di posisi kedua dalam jajak pendapat terbaru. Namun, partai-partai arus utama di Jerman menolak untuk berkoalisi dengan AfD, menciptakan ketegangan dalam politik nasional. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada dukungan yang meningkat, tantangan untuk mendapatkan legitimasi politik tetap ada.

Pernyataan Musk tidak luput dari kritik. Politisi Jerman, termasuk Kanselir Olaf Scholz dan Wakil Kanselir Robert Habeck, mengecam intervensi Musk dalam politik Jerman. Mereka menegaskan bahwa pemilu adalah urusan rakyat Jerman dan tidak seharusnya dipengaruhi oleh tokoh luar. Kritikan ini mencerminkan kekhawatiran tentang campur tangan asing dalam proses demokrasi dan pentingnya menjaga kedaulatan politik suatu negara.

Musk juga telah menunjukkan kedekatan dengan pemimpin AfD, Alice Weidel, yang merespons dukungannya dengan ucapan terima kasih. Weidel menyatakan bahwa AfD adalah “satu-satunya alternatif bagi negara kita.” Hubungan ini menunjukkan bagaimana Musk berusaha membangun aliansi dengan kelompok-kelompok sayap kanan di Eropa, yang dapat memengaruhi arah politik di kawasan tersebut.

Beberapa pengamat berpendapat bahwa dukungan Musk terhadap AfD mungkin terkait dengan kepentingan bisnisnya di Jerman, termasuk rencana ekspansi pabrik Tesla. Dengan kebijakan AfD yang pro-bisnis dan anti-regulasi, ada kemungkinan bahwa Musk melihat peluang untuk memperkuat posisinya di pasar Eropa. Ini menunjukkan bahwa motivasi ekonomi sering kali berperan dalam keputusan politik yang diambil oleh individu berpengaruh.

Dengan terus campur tangan dalam politik Eropa dan mendukung pimpinan sayap kanan Jerman, Elon Musk menciptakan dinamika baru dalam hubungan internasional. Semua pihak kini diajak untuk merenungkan dampak dari intervensi tokoh publik terhadap proses demokrasi dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi masa depan politik Eropa. Keberhasilan atau kegagalan AfD dalam pemilu mendatang akan menjadi indikator penting bagi arah politik Jerman ke depan.