Titiek Puspa Jalani Operasi, Kondisinya Mulai Membaik

Penyanyi senior Titiek Puspa saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit setelah menjalani operasi. Kabar ini dikonfirmasi oleh manajernya, Mia, yang menyebut bahwa operasi yang dilakukan pada malam sebelumnya berjalan lancar. Menurut Mia, dirinya telah berbicara dengan dokter yang menangani Titiek, dan hasil operasi menunjukkan perkembangan yang positif. Saat ini, penyanyi berusia 85 tahun tersebut masih dalam masa pemulihan dan mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU untuk observasi lebih lanjut.

Mia juga menjelaskan bahwa kondisi darah Titiek sudah kembali normal, dan tim medis masih memantau perkembangan kesehatannya. Mengenai kabar yang menyebut Titiek terkena stroke, Mia belum bisa memberikan kepastian karena informasi tersebut masih menunggu konfirmasi dari pihak keluarga. Ia mengatakan bahwa anak Titiek baru saja pulang dan akan memberikan kabar lebih lanjut setelah mendapatkan informasi yang lebih jelas.

Di sisi lain, Titiek Puspa sendiri sudah beberapa kali diterpa kabar hoaks mengenai meninggal dunianya. Namun, ia tetap bersikap santai dan tidak merasa terganggu dengan rumor tersebut. Meski sudah mendengar kabar serupa hingga lima kali, Titiek tidak menunjukkan rasa kesal dan tetap menghadapi dengan tenang. Baginya, kesehatan jauh lebih penting dibanding menanggapi berita yang tidak benar. Saat ini, ia hanya ingin beristirahat dengan cukup agar pemulihannya berjalan lebih cepat. Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat menjadi salah satu sumber semangatnya untuk kembali sehat dan aktif seperti sedia kala.

Cut Intan Nabila Resmi Bercerai, Armor Toreador Divonis 4,5 Tahun Penjara

Selebgram Cut Intan Nabila kini resmi berpisah dari Armor Toreador setelah putusan cerai dari Majelis Hakim Pengadilan Agama Tigaraksa. Dengan keputusan ini, Intan merasa lega dan siap untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya bersama ketiga anaknya. Ia mengungkapkan rasa syukur atas berakhirnya permasalahan rumah tangganya dan berharap bisa melanjutkan kehidupannya dengan lebih baik.

Perceraian ini bermula dari gugatan yang diajukan oleh Intan pada Desember 2024 di Pengadilan Agama Tigaraksa, Tangerang, Banten. Sebelum mengajukan gugatan, Intan sempat mengungkapkan bahwa dirinya mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Armor. Bukti kekerasan tersebut ia bagikan melalui media sosial, salah satunya menunjukkan momen saat Armor melakukan tindakan kasar hingga melukai anak bungsu mereka yang masih bayi.

Tak hanya menggugat cerai, Cut Intan Nabila juga melaporkan Armor Toreador ke Polres Bogor atas dugaan KDRT. Pihak kepolisian pun menangkap Armor, dan setelah melalui pemeriksaan, ia ditetapkan sebagai tersangka. Kasusnya kemudian dibawa ke persidangan di Pengadilan Negeri Cibinong. Majelis hakim akhirnya menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara kepada Armor atas tindak kekerasan yang dilakukannya.

Meski sudah berpisah, Intan tetap mendoakan agar mantan suaminya dapat memperbaiki diri. Kini, ia ingin fokus membesarkan anak-anaknya dan melanjutkan kehidupan yang lebih tenang serta bahagia setelah melewati masa-masa sulit dalam pernikahannya.

Ahmad Dhani Tanggapi Kontroversi Direct Licensing: Hak Cipta Bukan Pemalakan

Ahmad Dhani, musisi ternama Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah menerapkan sistem direct licensing pada lagu-lagu ciptaannya. Metode ini memungkinkan pencipta lagu untuk mengelola sendiri lisensi penggunaan karya mereka tanpa melalui lembaga kolektif. Namun, langkah yang diambil Dhani memicu perdebatan di kalangan musisi lain, dengan beberapa pihak menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk pemalakan. Menanggapi hal ini, ayah dari Al, El, dan Dul itu mengaku heran dengan tuduhan tersebut.

Menurut Dhani, konsep direct licensing justru memastikan hak-hak ekonomi pencipta lagu dapat dipenuhi secara maksimal. Ia membandingkannya dengan seseorang yang memiliki mobil pribadi dan berhak menentukan tarif sewanya. “Kalau ada yang mau menyewa mobil saya, Defender tahun 1991, saya bisa menentukan harga Rp 10 juta per hari. Kalau tidak mau, ya tidak usah menyewa,” ujar Dhani di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Suami Mulan Jameela itu juga menegaskan bahwa hak cipta melekat pada penciptanya, sehingga mereka memiliki kewenangan penuh atas penggunaan karya tersebut. Ia menyebut bahwa mereka yang menganggap direct licensing sebagai pemalakan adalah pihak yang belum memahami konsep dasar hak cipta dengan baik. “Ini lagu-lagu saya, properti saya. Kok dibilang pemalakan?” tegasnya.

Dhani menekankan bahwa para musisi lain tidak diwajibkan untuk menggunakan lagunya jika tidak setuju dengan sistem tersebut. Ia merasa wajar jika pencipta lagu ingin mendapatkan hak ekonomi yang adil atas karya yang telah mereka buat.

Caitlin Halderman dan Tantangan Berperan dalam Setetes Embun Cinta Niyala

Caitlin Halderman merasakan pengalaman yang sangat berbeda saat membintangi Setetes Embun Cinta Niyala. Dalam film ini, ia berperan sebagai Diah, karakter yang memiliki sifat jauh dari kepribadiannya di dunia nyata. Caitlin mengungkapkan bahwa ia harus menyesuaikan cara berbicara agar terdengar lebih sederhana dan bijaksana, sesuatu yang tidak biasa ia lakukan dalam peran-peran sebelumnya. Diah digambarkan sebagai sosok perempuan dewasa yang mampu menerima keadaan hidup dengan penuh keikhlasan. Karakternya cerdas dan memiliki pemikiran yang mendalam, yang menuntut Caitlin untuk tampil lebih tenang dan matang dalam setiap adegan.

Selain penyesuaian karakter, Caitlin juga harus mengenakan hijab sepanjang film. Hal ini ternyata sangat membantunya dalam mendalami peran Diah. Ia merasa bahwa hijab tidak hanya mengubah penampilannya, tetapi juga cara ia bersikap di lokasi syuting. Menurut Caitlin, begitu ia mengenakan hijab, dirinya langsung terbawa suasana dan benar-benar merasa menjadi Diah. Sebaliknya, saat hijab dilepas, kepribadiannya kembali ceria dan ramai seperti biasanya.

Setetes Embun Cinta Niyala merupakan proyek pertama Netflix bersama MD Entertainment. Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini mengisahkan perjuangan Niyala, gadis desa yang berhasil menjadi dokter tetapi harus menghadapi perjodohan demi melunasi utang keluarga. Dalam perjalanan hidupnya, Niyala juga dihadapkan pada kenyataan pahit harus merelakan teman masa kecilnya, Faiq, untuk menikah dengan orang lain. Adaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini akan tayang pada 31 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, menghadirkan kisah cinta dan pengorbanan dalam perspektif Islam.

Laura Meizani Beri Dukungan Penuh untuk Nikita Mirzani di Tengah Kasus Hukum

Laura Meizani, putri sulung Nikita Mirzani, menunjukkan dukungan dan kasih sayangnya kepada sang ibu yang tengah menghadapi kasus dugaan pemerasan yang dilaporkan oleh Reza Gladys. Dalam sebuah pernyataan, Laura mengungkapkan bahwa ia tak pernah lupa mendoakan ibunya agar dapat melalui masalah ini dengan baik. Ia berharap kasus yang menjerat Nikita segera terselesaikan dan ibunya tetap diberikan kekuatan.

“Aku selalu mendoakan mimi di setiap salatku. Semoga semua masalah yang sedang dihadapi mimi cepat selesai,” ujar Laura dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Crazy Nikmir Real, Kamis (20/3). Laura memahami bahwa ibunya sedang berhadapan dengan pihak yang ingin menjatuhkannya. Karena itu, ia berharap Nikita tetap kuat dan tidak menyerah menghadapi situasi ini. “Mimi lagi menghadapi orang yang sangat menyebalkan, benar-benar tidak bisa diam. Jadi harus kuat banget. Aku tahu kalau mimi selalu kuat,” lanjutnya.

Selain itu, Laura berharap agar Nikita bisa segera berkumpul kembali dengannya dan kedua adiknya. Ia ingin merasakan kembali kebersamaan dengan ibunya seperti sebelumnya. “Semoga mimi selalu sehat dan semakin kuat. Aku berharap bisa segera berkumpul lagi, bisa merasakan kebersamaan kita lagi,” tambahnya penuh harapan.

Sementara itu, Nikita Mirzani bersama asistennya telah resmi ditahan oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pemerasan dan pengancaman terhadap pengusaha kosmetik, Reza Gladys. Keduanya ditahan selama 20 hari untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Inul Daratista Tak Mudik, Adam Suseno Siap Wakili Berbagi THR

Pedangdut ternama Inul Daratista tahun ini memutuskan untuk tidak pulang ke kampung halamannya saat Hari Raya Idul Fitri. Keputusan tersebut diambil lantaran berbagai alasan, salah satunya adalah kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Meski begitu, tradisi keluarga dalam berbagi Tunjangan Hari Raya (THR) tetap dijalankan. Sang suami, Adam Suseno, akan mewakili Inul untuk mudik dan menyalurkan THR kepada warga sekitar kampung halaman mereka.

Inul menegaskan bahwa Adam akan memastikan THR diberikan kepada mereka yang biasa menerima setiap tahunnya, termasuk para tukang becak, anak yatim, serta masyarakat yang membutuhkan. Tradisi ini memang sudah lama dijalankan oleh keluarganya dan menjadi salah satu momen yang selalu dinantikan oleh warga sekitar. Meskipun tidak bisa hadir secara langsung, Inul memastikan bahwa semua persiapan telah dilakukan dengan matang, sehingga pembagian THR tetap berjalan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dalam sebuah wawancara di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Inul mengungkapkan bahwa alasan utama dirinya tidak mudik bukan hanya karena kesibukan, tetapi juga karena kondisi keluarganya yang tahun ini memiliki agenda masing-masing. Saudara-saudaranya tidak akan berada di kampung halaman, sehingga momen berkumpul pun sulit terwujud. Salah satu adiknya saat ini telah menetap di Amerika Serikat, sementara adik laki-lakinya sudah lebih dulu berangkat ke Kalimantan. Dengan kondisi seperti itu, Inul merasa tidak ada urgensi untuk pulang, sehingga ia memilih tetap berada di Jakarta selama perayaan Lebaran.

Meski harus melewatkan kebiasaan pulang kampung, Inul tetap berusaha menjaga esensi silaturahmi dengan berbagi kebahagiaan kepada sesama. Baginya, inti dari Lebaran bukan hanya berkumpul bersama keluarga, tetapi juga berbagi dan membantu mereka yang membutuhkan. Ia berharap bahwa meskipun dirinya tidak berada di kampung halaman, tradisi berbagi yang telah dijalankan selama bertahun-tahun tetap dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

Adam Suseno yang akan mudik memastikan bahwa seluruh proses pembagian THR berjalan dengan baik dan lancar. Ia akan menjadi perwakilan keluarga untuk menjalankan tradisi tersebut, sekaligus memastikan bahwa mereka yang membutuhkan tetap mendapatkan bantuan sebagaimana mestinya. Dengan begitu, meski Inul tidak hadir secara langsung, semangat kebersamaan dan berbagi di hari raya tetap terasa.

Dindik Jatim Salurkan Bantuan untuk Insan Pendidikan Lewat Safari Ramadhan

Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama jajaran menyalurkan bantuan bagi guru, murid, petugas kebersihan, dan tenaga keamanan di SMA, SMK, serta SLB melalui program Safari Ramadhan yang diinisiasi oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai, dalam keterangannya di Surabaya menyatakan bahwa Ramadhan tahun ini diisi dengan berbagai kegiatan positif, salah satunya adalah program Ramadhan Produktif Ramadhan Berbagi yang dilaksanakan di setiap Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan.

Ia meminta seluruh kepala bidang Dinas Pendidikan Jawa Timur, kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), serta cabang dinas wilayah Kota Kediri untuk berpartisipasi dalam program ini agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas. Menurutnya, kegiatan ini merupakan upaya rutin yang dilakukan Dindik Jatim sebagai wujud kepedulian terhadap guru, murid, serta tenaga pendukung di lingkungan sekolah. Bantuan yang diberikan meliputi santunan dan paket sembako yang disalurkan kepada guru tidak tetap (GTT), pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), murid yatim piatu serta kurang mampu, dan tenaga kebersihan serta keamanan sekolah.

Di Bakorwil 1 Madiun, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri berhasil mengumpulkan sembilan ton sembako untuk disalurkan. Selain itu, santunan juga diberikan kepada 110 anak yatim piatu dan lebih dari 7.000 penerima lainnya. Gerakan sosial ini turut melibatkan sejumlah kepala bidang dan kepala UPT Dinas Pendidikan Jawa Timur. Kepala UPT Pengembangan Pendidikan Kejuruan, Endang Winarsih, memberikan santunan kepada tiga murid SMKN 1 Kota Kediri yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sementara itu, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan, Mustakim, menyalurkan bantuan kepada murid SMAN 1 Kediri yang orang tuanya bekerja sebagai pedagang kaki lima dan tenaga kebersihan di sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Timur, Suhartono, turut serta dalam menyalurkan bantuan kepada tenaga kependidikan SMAN 7 Kota Kediri yang tinggal di rumah kurang layak huni serta dua guru SLB C Putra Asih Kediri yang mengalami kesulitan ekonomi. Selain itu, Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan, Ety Prawesti, memberikan santunan kepada seorang murid yatim di SMAN Papar serta seorang GTT di SMA Negeri Papar Kediri. Bantuan serupa juga diberikan oleh Kabid SMK, Anny Saulina, kepada seorang GTT SMKN 2 Kota Kediri yang merupakan janda dengan satu anak, serta seorang murid SMKN 1 Kota Kediri yang orang tuanya bekerja sebagai pemulung.

Kabid SMA Dinas Pendidikan Jawa Timur, Suhartatik, turut menyerahkan santunan kepada seorang GTT dan PPPK, serta dua murid yatim dari keluarga kurang mampu. Sementara itu, Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Iva Candraningtyas, memberikan bantuan kepada seorang murid SLB Bhakti Pemuda Kota Kediri yang mengalami hambatan autisme dan pendengaran. Murid tersebut merupakan seorang piatu yang tinggal bersama ayah dan dua saudaranya dalam kondisi ekonomi terbatas. Iva berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat serta memotivasi murid-murid untuk terus bersemangat dalam belajar dan meraih prestasi.

Dinas Pendidikan Jawa Timur memastikan bahwa program Ramadhan Produktif Ramadhan Berbagi akan terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk kepedulian terhadap insan pendidikan.

Menhut Raja Juli Antoni Ajak Petani Hutan Kelola Hutan Lewat Perhutanan Sosial

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengajak para petani hutan untuk berperan aktif dalam menjaga serta mengelola hutan melalui skema perhutanan sosial. Dalam keterangan resmi di Jakarta pada Senin lalu, disebutkan bahwa skema ini mencakup tiga bentuk, yaitu hutan kemasyarakatan, hutan desa, dan kemitraan konservasi. Program ini menjadi salah satu upaya Kementerian Kehutanan dalam melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan, sebagaimana telah diterapkan di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Menurut Menhut, penerapan ketiga skema ini dalam satu wilayah menunjukkan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk terus mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Ia menekankan bahwa pendekatan baru ini mengubah paradigma lama yang membatasi interaksi masyarakat dengan kawasan hutan. Kini, mereka diberi kesempatan untuk terlibat dalam perhutanan sosial, konservasi, dan rehabilitasi guna menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara manusia dan alam.

Dalam kunjungannya ke Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) di Bantarkaret, Bogor, pada Minggu (16/3), Menhut bertemu dengan enam kelompok perhutanan sosial. Di antaranya adalah KTH Pabangbon Sejahtera, LPHD Bantarkaret, LPHD Malasari, KTH Ciguha River, KTH Cikaniki Sejahtera, dan KTH Malasari Lestari. Selain berdiskusi dengan para petani hutan, Menhut juga melakukan pelepasliaran 265 ekor burung di kawasan TNGHS sebagai bagian dari upaya pelestarian fauna.

Sebanyak 265 ekor burung yang dilepas terdiri dari 150 jalak kerbau, 50 tekukur, 50 kutilang, dan 15 trucukan. Menariknya, Menhut mengajak anak-anak dari lingkungan sekitar untuk ikut serta dalam pelepasan burung tersebut. Ia pun mengingatkan mereka agar tidak menangkap atau memburu burung, terutama yang hidup di sekitar tempat tinggal mereka. Menurutnya, masa depan hutan dan keanekaragaman hayati sangat bergantung pada generasi muda yang akan menjadi penjaga lingkungan di masa depan.

Umi Pipik dan Anak-Anaknya Pertahankan Tradisi Ramadan Keluarga Uje

Umi Pipik mengungkapkan bahwa ia dan anak-anaknya masih setia menjalani tradisi Ramadan yang pernah dijalankan bersama mendiang Ustaz Jefri Al Buchori. Tradisi tersebut meliputi sahur, berbuka puasa, dan tarawih bersama, yang tetap dijalankan meski kini ia disibukkan dengan berbagai aktivitas dakwah. Di tengah kesibukannya, Umi Pipik selalu berusaha meluangkan waktu agar bisa berkumpul dengan anak-anaknya dan menjalankan ibadah bersama.

Ia menjelaskan bahwa mereka terbiasa menjalankan salat subuh dan tarawih secara berjamaah. Sementara itu, pada siang hari, masing-masing memiliki kegiatan yang berbeda. Namun, saat waktu berbuka puasa, sahur, dan tarawih tiba, mereka kembali berkumpul untuk menjalankan ibadah bersama. Bagi Umi Pipik, keberadaan di rumah menjadi pilihan utama untuk beribadah karena ia mengenakan cadar, yang membuatnya merasa lebih nyaman melaksanakan tarawih bersama keluarga daripada di masjid.

Meski salah satu anaknya, Adiba Khanza, kini telah berkeluarga dengan pesepak bola Egy Maulana Vikri, Umi Pipik tetap menjaga kebersamaan. Ia sering mengunjungi rumah Adiba saat Ramadan, membawa makanan untuk berbuka bersama. Kebersamaan ini bahkan berlanjut hingga sahur, di mana mereka menghabiskan waktu dengan bercanda dan bermain gim hingga larut malam.

Bagi Umi Pipik, Ramadan adalah momen istimewa yang belum tentu bisa ditemui di tahun berikutnya. Oleh karena itu, ia ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah dan memperkuat kebersamaan dengan keluarga.

Perjalanan Hidup Nunung: Dari Kemewahan Hingga Titik Terendah

Nunung Srimulat dikenal sebagai salah satu komedian legendaris di Indonesia yang pernah merasakan kejayaan di dunia hiburan. Di masa lalu, ia hampir setiap hari tampil di televisi dan menikmati kehidupan mewah. Saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Melaney Ricardo, Nunung mengungkapkan betapa mudahnya ia membeli barang-barang mahal. Tukang berlian bahkan datang langsung kepadanya tanpa perlu ia datangi. Selain itu, ia bisa membeli mobil layaknya membeli makanan ringan. Ketika berjalan-jalan di mal dan anaknya menginginkan mobil, ia langsung membelinya tanpa pikir panjang. Salah satu momen paling mengesankan dalam hidupnya adalah ketika ia memiliki Toyota Vellfire yang dikirim ke rumahnya sebelum pembayaran selesai. Ia juga pernah memiliki edisi terbatas Mercedes-Benz yang hanya tersedia dua unit di Indonesia, salah satunya menjadi miliknya.

Namun, kejayaan tersebut akhirnya sirna setelah ia terjerat kasus narkoba. Semua harta yang pernah dimilikinya perlahan habis, dan ia menyadari bahwa kekayaan juga bisa menjadi ujian dalam hidup. Tak hanya kehilangan aset, pandemi COVID-19 turut memperburuk keadaannya. Ia bahkan harus menjual rumahnya untuk bertahan hidup. Selain itu, cobaan lain datang ketika ia didiagnosis mengidap kanker, yang membuat kesehatan fisik dan mentalnya semakin terpuruk. Kini, hidup Nunung jauh berbeda dari masa lalunya. Ia bersama suaminya tinggal di sebuah kos-kosan, mencoba bangkit dari keterpurukan dan menjalani hidup dengan lebih sederhana. Meski begitu, ia tetap berusaha tegar menghadapi segala ujian yang menimpanya.