Jenazah Ricky Siahaan, gitaris dari band Seringai, saat ini masih berada di Jepang. Manajer Seringai, Wendi Putranto, menginformasikan bahwa jenazah Ricky baru akan dipulangkan ke Indonesia pada hari Jumat, 25 April mendatang. Wendi menjelaskan bahwa proses pemulangan jenazah Ricky memerlukan waktu karena adanya prosedur dan regulasi yang harus dipatuhi di Jepang. Jepang memiliki aturan yang sangat ketat dalam hal kematian warga negara asing, yang membuat prosedur pemulangan jenazah menjadi lebih kompleks dan memerlukan beberapa langkah administratif sebelum jenazah dapat diterbangkan ke Tanah Air.
Ricky Siahaan meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu, 19 April, dalam usia 48 tahun. Kepergiannya terjadi saat band Seringai sedang melaksanakan tur di Tokyo, Jepang. Saat itu, Ricky tengah tampil bersama rekan-rekannya, namun takdir berkata lain dan kepergiannya mengejutkan banyak pihak. Wendi menambahkan bahwa proses pemulangan jenazah Ricky membutuhkan waktu ekstra karena ketatnya regulasi yang ada di Jepang. Oleh karena itu, meskipun pihak keluarga dan manajemen sudah berupaya agar segala sesuatunya berjalan lancar, prosedur yang berlaku harus dihormati untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan benar.
“Sementara ini, informasi yang kami terima adalah jenazah akan tiba di Indonesia hari Jumat depan,” kata Wendi dalam pernyataan kepada media baru-baru ini. Wendi juga menambahkan bahwa setelah semua proses terkait kematian selesai, jenazah Ricky akan segera dipulangkan ke Tanah Air. Kepergian Ricky tentu menjadi kehilangan besar bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya, terutama bagi komunitas musik Indonesia yang sangat mengenal dan menghargai karya serta kontribusinya.