Delegasi tingkat tinggi, termasuk para pejabat senior dan Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN, mulai tiba di Langkawi, Kedah, Malaysia, pada Jumat, untuk menghadiri Pertemuan Pejabat Senior (Senior Officials Meeting/SOM) ASEAN. Pertemuan ini akan berlangsung di Langkawi International Convention Center pada Sabtu, 18 Januari.
Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Sidharto R Suryodipuro, dijadwalkan hadir dalam pertemuan yang bersifat tertutup ini, sebagaimana disampaikan oleh Koordinator Fungsi Bidang Ekonomi KBRI Kuala Lumpur, Hendra P Iskandar. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam mempersiapkan langkah-langkah strategis Kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025, menjelang Retret Menteri Luar Negeri ASEAN yang akan digelar pada Minggu, 19 Januari.
Retret Menteri Luar Negeri ini merupakan pertemuan tingkat menteri pertama di bawah kepemimpinan Malaysia, dengan Menteri Luar Negeri Sugiono dijadwalkan turut hadir. Dalam rangka memastikan kenyamanan lebih dari 200 delegasi yang hadir, berbagai persiapan telah dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia. Langkah-langkah ini mencakup pelibatan bisnis lokal di Langkawi untuk menyediakan layanan terbaik dan memperkenalkan budaya serta keramahan khas pulau tersebut.
Selama kunjungan, para delegasi akan menikmati hidangan lokal, mengeksplorasi budaya Malaysia, dan menikmati keindahan alam Langkawi. Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan, Malaysia akan menggunakan kendaraan listrik Proton e.MAS 7 sebagai transportasi resmi bagi delegasi utama. Langkah ini sejalan dengan tema Kepemimpinan ASEAN Malaysia, yaitu “Inklusivitas dan Keberlanjutan,” yang bertujuan mempromosikan teknologi hijau dan meminimalkan dampak lingkungan dari acara berskala internasional.
Dalam upaya memastikan keberhasilan pertemuan SOM dan Retret Menteri Luar Negeri, Malaysia menerapkan pendekatan kolaboratif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan komunitas. Pendekatan ini mencerminkan komitmen negara tersebut dalam menciptakan kepemimpinan ASEAN yang inklusif dan berkelanjutan.