Suasana Haru di Rumah Duka Ricky Siahaan, Peti Jenazah Dipenuhi Stiker Kenangan

Ibadah penghiburan untuk mengenang mendiang Ricky Siahaan, gitaris Seringai, berlangsung penuh haru di Rumah Duka Sentosa pada Jumat, 25 April. Keluarga, kerabat, hingga rekan-rekan musisi tampak hadir memberikan penghormatan terakhir. Salah satu hal yang mencuri perhatian adalah peti jenazah Ricky yang berwarna putih dan dihiasi dengan berbagai stiker band, sebagai simbol kedekatan dan penghargaan dari orang-orang terdekatnya.

Tradisi tempel stiker ini juga dilakukan oleh beberapa tamu yang hadir, termasuk penyanyi Raisa Andriana. Raisa mengaku ikut menempelkan stiker di peti Ricky meski awalnya ia tidak membawa stiker sendiri. “Sempat tempel stiker, tadi nggak bawa, tapi dibawain sama Boim. Ada stiker Raisa Seringai di peti,” ucap Raisa. Tak hanya itu, kehadiran grup band GIGI turut menambah suasana haru. Armand, Thomas, Hendi, dan Dewa Budjana kompak hadir dan masing-masing juga menempelkan stiker sebagai bentuk penghormatan mendalam kepada Ricky.

Hendi menyebut bahwa menempelkan stiker bukan sekadar tindakan biasa, melainkan wujud penghargaan untuk sahabat yang sudah begitu dekat dengan mereka. Sementara itu, Armand sempat memperhatikan sebuah gitar yang diletakkan dekat peti jenazah. Menurut penuturan Edy Khemod, drummer Seringai, gitar tersebut adalah alat musik terakhir yang dipegang Ricky saat berada di Jepang. Saat ini jenazah Ricky masih disemayamkan di Rumah Duka Sentosa dan akan dikebumikan di San Diego Hills pada Sabtu, 26 April.

Jenazah Ricky Siahaan Gitaris Seringai Akan Tiba di Indonesia Pada 25 April

Jenazah Ricky Siahaan, gitaris dari band Seringai, saat ini masih berada di Jepang. Manajer Seringai, Wendi Putranto, menginformasikan bahwa jenazah Ricky baru akan dipulangkan ke Indonesia pada hari Jumat, 25 April mendatang. Wendi menjelaskan bahwa proses pemulangan jenazah Ricky memerlukan waktu karena adanya prosedur dan regulasi yang harus dipatuhi di Jepang. Jepang memiliki aturan yang sangat ketat dalam hal kematian warga negara asing, yang membuat prosedur pemulangan jenazah menjadi lebih kompleks dan memerlukan beberapa langkah administratif sebelum jenazah dapat diterbangkan ke Tanah Air.

Ricky Siahaan meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu, 19 April, dalam usia 48 tahun. Kepergiannya terjadi saat band Seringai sedang melaksanakan tur di Tokyo, Jepang. Saat itu, Ricky tengah tampil bersama rekan-rekannya, namun takdir berkata lain dan kepergiannya mengejutkan banyak pihak. Wendi menambahkan bahwa proses pemulangan jenazah Ricky membutuhkan waktu ekstra karena ketatnya regulasi yang ada di Jepang. Oleh karena itu, meskipun pihak keluarga dan manajemen sudah berupaya agar segala sesuatunya berjalan lancar, prosedur yang berlaku harus dihormati untuk memastikan segala sesuatu berjalan dengan benar.

“Sementara ini, informasi yang kami terima adalah jenazah akan tiba di Indonesia hari Jumat depan,” kata Wendi dalam pernyataan kepada media baru-baru ini. Wendi juga menambahkan bahwa setelah semua proses terkait kematian selesai, jenazah Ricky akan segera dipulangkan ke Tanah Air. Kepergian Ricky tentu menjadi kehilangan besar bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya, terutama bagi komunitas musik Indonesia yang sangat mengenal dan menghargai karya serta kontribusinya.