Pada 14 November 2024, setelah insiden baru-baru ini di mana Palau, sebuah negara kepulauan di Pasifik, diterobos oleh rudal antarbenua milik China, pemerintah Palau mengajukan permintaan resmi kepada Amerika Serikat untuk memasang sistem pertahanan rudal Patriot di wilayah mereka. Permintaan ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat terkait ancaman militer dari negara besar di kawasan tersebut. Sistem Patriot terkenal dengan kemampuannya untuk mendeteksi dan menghancurkan rudal balistik, yang akan memperkuat pertahanan Palau yang sebelumnya dianggap relatif lemah.
Pemerintah Palau semakin waspada setelah kejadian tersebut, di mana sebuah rudal antarbenua China terdeteksi melintasi wilayah udara negara tersebut meskipun tidak mengenai sasaran. Meskipun insiden tersebut tidak menyebabkan kerusakan, peristiwa ini menandai meningkatnya ketegangan di kawasan Pasifik yang melibatkan kekuatan besar seperti China dan AS. Palau yang terletak strategis di Pasifik Tengah, kini merasa lebih rentan terhadap potensi ancaman dari kekuatan militer besar seperti China.
Permintaan Palau untuk sistem Patriot didasarkan pada keinginan untuk memperkuat kemampuan deteksi dan pertahanan udara mereka. Patriot adalah sistem pertahanan udara yang mampu mengintercept dan menghancurkan rudal jarak pendek hingga menengah, termasuk rudal balistik yang dapat membahayakan negara kepulauan ini. Keberadaan sistem pertahanan semacam itu dianggap krusial mengingat ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.
Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Palau dalam hal pertahanan, sedang mempertimbangkan untuk memenuhi permintaan tersebut. Beberapa pejabat AS menyatakan bahwa pemasangan sistem Patriot di Palau bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan kawasan Pasifik, serta sebagai bagian dari komitmen AS dalam menghadapi ancaman dari China yang terus berkembang.