ICC Seret Rodrigo Duterte, Efektivitas Pengadilan Kembali Dipertanyakan

Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) kembali menjadi sorotan setelah mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, ditangkap di Manila pada Selasa (11/3/2025). Penangkapan ini dianggap sebagai pencapaian besar bagi ICC, tetapi juga menyoroti keterbatasan lembaga tersebut dalam menegakkan hukum secara global.

Keterbatasan ICC dalam Menegakkan Yurisdiksi

Meskipun ICC memiliki cakupan yurisdiksi yang luas, pengadilan ini tidak memiliki kekuatan untuk melakukan penangkapan sendiri. Sebaliknya, mereka bergantung sepenuhnya pada kerja sama pemerintah nasional dalam mengeksekusi surat perintah penangkapan yang mereka keluarkan.

Hal ini menyebabkan efektivitas ICC sangat bergantung pada dinamika politik domestik di masing-masing negara. Beberapa pemimpin dunia yang didakwa atas kejahatan kemanusiaan atau kejahatan perang tetap bebas di negara mereka sendiri, meskipun telah ada surat perintah penangkapan.

Contohnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

  • Putin dituduh melakukan kejahatan perang di Ukraina,
  • Sementara Netanyahu menghadapi tuduhan kejahatan perang di Palestina.

Namun, baik Putin maupun Netanyahu masih memiliki pengaruh politik dan kekuatan besar di negara masing-masing, sehingga aparat penegak hukum setempat tidak berani atau enggan menindaklanjuti perintah ICC.

Sebaliknya, Duterte yang sudah tidak lagi menjabat dan kehilangan kekuatan politiknya, menjadi lebih rentan terhadap tindakan hukum ini. Hal ini menunjukkan bahwa surat perintah ICC lebih efektif terhadap mantan pemimpin yang kekuasaannya telah melemah, dibandingkan dengan mereka yang masih berkuasa.

Wewenang ICC di Atas Kertas vs. Realitas di Lapangan

Secara teori, ICC memiliki kewenangan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi siapa pun yang diduga terlibat dalam kejahatan yang tercantum dalam Statuta Roma. Yurisdiksi mereka mencakup:

  • Warga negara anggota ICC
  • Individu yang melakukan kejahatan di wilayah negara anggota

Namun dalam praktiknya, ICC tidak memiliki mekanisme kuat untuk menangkap pemimpin yang masih menjabat atau mereka yang dilindungi oleh rezimnya sendiri.

Kate Cronin Furman, seorang akademisi dari University College London yang meneliti kejahatan massal dan akuntabilitas hukum, menilai bahwa ICC menghadapi tantangan besar dalam melawan kepentingan politik yang sudah mengakar.

“Kita tidak bisa berharap lembaga ini mampu secara langsung melawan struktur kekuasaan yang ada. Namun, yang bisa kita harapkan adalah perubahan kecil yang perlahan menggeser dunia ke arah yang lebih adil,” ujar Furman.

Masa Depan ICC: Menuju Sistem Hukum yang Lebih Efektif?

Penangkapan Duterte menjadi contoh bahwa keadilan internasional tetap bisa berjalan, meskipun dengan berbagai keterbatasan. Ke depan, ICC perlu membangun dukungan internasional yang lebih kuat dan mendorong kerja sama lebih luas dari negara-negara anggota agar bisa menindaklanjuti kasus-kasus kejahatan internasional dengan lebih efektif.

Namun, tanpa kemauan politik global yang lebih besar, ICC akan terus menghadapi kendala dalam menegakkan hukum terhadap pemimpin yang masih berkuasa dan memiliki pengaruh politik besar.

Duka Militer Filipina: Jet Tempur Hancur, 2 Pilot Gugur

Setelah pencarian intensif yang berlangsung selama beberapa hari, tim penyelamat Filipina akhirnya berhasil menemukan jet tempur FA-50 yang hilang saat menjalankan misi di wilayah Cebu pada Senin, 3 Maret 2025. Pesawat tersebut ditemukan di Gunung Kalatungan, gunung tertinggi kelima di Filipina, pada Rabu, 5 Maret 2025, setelah pencarian yang penuh tantangan.

Letnan Jenderal Luis Rex Bergante, Komandan Komando Mindanao Timur, mengonfirmasi bahwa dua awak pesawat tersebut ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di lokasi kecelakaan. “Jenazah mereka ditemukan di dalam kokpit pesawat. Berdasarkan indikasi awal, sepertinya keduanya sempat berusaha membuka parasut sebelum pesawat jatuh,” ujar Bergante kepada AFP, memberikan gambaran tentang keadaan tragis yang dialami para korban.

Penyelidikan awal di tempat kejadian menunjukkan bahwa jet tempur tersebut mengalami kerusakan parah, yang diduga akibat tumbukan dengan pepohonan sebelum akhirnya jatuh di kawasan pegunungan yang terpencil. Sebagai langkah pertama, tim penyelamat kini fokus pada upaya evakuasi jenazah dari lokasi kecelakaan yang terletak di kawasan pegunungan yang sulit dijangkau.

Langkah Pencegahan: Penghentian Operasi Sementara Jet FA-50

Jet FA-50 yang terlibat dalam kecelakaan ini merupakan bagian dari program modernisasi pertahanan udara Filipina, yang baru-baru ini membeli armada jet tempur tersebut dari Korea Selatan. Untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, Angkatan Udara Filipina memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh operasi pesawat FA-50.

Keputusan penghentian operasi ini diambil untuk memastikan keselamatan seluruh awak pesawat dan melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut. Angkatan Udara Filipina akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh armada FA-50 guna mengidentifikasi penyebab pasti kecelakaan dan memastikan pesawat-pesawat tersebut memenuhi standar keselamatan yang tinggi sebelum digunakan kembali dalam operasi militer.

Penyelidikan Mendalam dan Transparansi

Meskipun penyelidikan awal menunjukkan indikasi adanya kerusakan struktural pada pesawat yang dapat disebabkan oleh tumbukan dengan pepohonan, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai faktor utama yang menyebabkan kecelakaan tersebut. Pihak berwenang Filipina menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh dan transparan, dengan tujuan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Kecelakaan tragis ini menjadi sorotan publik, dan banyak pihak berharap agar penyelidikan yang berlangsung dapat mengungkap penyebab pasti serta memastikan bahwa operasi militer yang melibatkan armada pesawat tempur akan lebih aman di masa depan. Keputusan untuk menghentikan sementara operasional jet FA-50 juga menunjukkan komitmen Filipina dalam menjaga keselamatan personel militer dan memperbaiki sistem keselamatan penerbangan di masa yang akan datang.

Semoga upaya penyelidikan ini dapat memberikan pencerahan bagi keluarga korban dan masyarakat, serta membawa perubahan positif bagi sistem pertahanan udara Filipina di masa depan.

Hadiah Menanti! Filipina Ajak Warga Berpartisipasi dalam Perang Melawan Nyamuk

Pemerintah setempat di Barangay Addition Hills, salah satu kawasan padat penduduk di Filipina, menerapkan langkah unik untuk mengatasi penyebaran demam berdarah. Mereka menawarkan hadiah uang tunai bagi warga yang berhasil menangkap nyamuk. Carlito Cernal, pemimpin wilayah tersebut, mengumumkan bahwa setiap lima nyamuk yang dikumpulkan akan dihargai satu peso (setara kurang dari 2 sen dolar AS).

Langkah ini diambil setelah dua siswa di wilayah tersebut meninggal akibat demam berdarah. Program ini dirancang untuk mendukung langkah pencegahan yang sudah berjalan, seperti membersihkan lingkungan dan mengurangi genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk pembawa virus dengue.

Hadiah ini berlaku untuk nyamuk dalam kondisi hidup maupun mati, termasuk larvanya. Khusus untuk nyamuk hidup, pihak berwenang akan memusnahkannya dengan sinar ultraviolet guna memastikan nyamuk tersebut tidak berkembang biak kembali.

Dukungan dan Kritikan Muncul

Melansir BBC, Departemen Kesehatan Filipina (DOH) mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam memerangi demam berdarah. Namun, mereka enggan berkomentar mengenai efektivitas program ini dalam menekan kasus infeksi. “Kami mendorong semua pihak untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau kantor regional DOH guna menerapkan langkah-langkah berbasis bukti yang terbukti efektif,” ujar perwakilan DOH.

Sementara itu, kebijakan ini memicu beragam tanggapan di media sosial. Banyak netizen yang meragukan efektivitasnya dan bahkan menjadikannya bahan candaan. Beberapa komentar menyindir bahwa warga mungkin akan “membudidayakan” nyamuk demi mendapatkan uang, sementara yang lain mempertanyakan apakah nyamuk dengan satu sayap masih memenuhi syarat untuk ditukarkan.

Menanggapi kritikan tersebut, Cernal menegaskan bahwa langkah ini dilakukan demi kesehatan masyarakat. Ia menambahkan bahwa wilayahnya merupakan salah satu area dengan kepadatan penduduk tinggi dan kasus demam berdarah yang meningkat, sehingga diperlukan langkah-langkah inovatif untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.

Lonjakan Kasus Demam Berdarah di Filipina

Demam berdarah merupakan penyakit endemik di negara-negara beriklim tropis, termasuk Filipina. Penyakit ini sering merebak di kawasan perkotaan dengan sanitasi yang kurang baik, di mana nyamuk pembawa virus dapat berkembang biak dengan mudah. Pada kasus parah, demam berdarah dapat menyebabkan pendarahan internal yang berisiko fatal. Gejala yang umum dialami penderitanya meliputi sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta mual.

Barangay Addition Hills sendiri dihuni sekitar 70.000 jiwa yang tinggal di area seluas 162 hektar di Metro Manila. Dalam lonjakan kasus terbaru, otoritas kesehatan mencatat 44 kasus infeksi di wilayah tersebut.

Peningkatan kasus demam berdarah tidak hanya terjadi di Addition Hills, tetapi juga secara nasional. DOH melaporkan bahwa pada 1 Februari 2025, jumlah kasus demam berdarah telah mencapai 28.234, naik 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Hujan musiman turut berkontribusi pada peningkatan jumlah kasus, karena menciptakan lebih banyak genangan air tempat nyamuk berkembang biak.

Sebagai langkah pencegahan, DOH mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, menghilangkan tempat-tempat yang dapat menampung air seperti ban bekas, mengenakan pakaian berlengan panjang, dan menggunakan obat anti-nyamuk. Selain demam berdarah, hujan musiman juga menyebabkan lonjakan kasus penyakit lain seperti influenza dan leptospirosis—penyakit yang disebarkan oleh tikus melalui air banjir.

Dengan semakin meningkatnya kasus demam berdarah, langkah-langkah kreatif seperti ini bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Namun, efektivitasnya dalam jangka panjang masih menjadi pertanyaan. Bagaimana menurut Anda? Apakah program ini bisa benar-benar membantu mengurangi populasi nyamuk dan menekan penyebaran penyakit?

Filipina Siap Kembalikan Rudal Typhon ke AS Jika China Hentikan Aksi Agresif

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., menegaskan bahwa negaranya bersedia mengembalikan sistem peluncur rudal Typhon ke Amerika Serikat jika China menghentikan tindakan agresifnya di Laut China Selatan.

“Kami ingin mencapai kesepakatan dengan China: hentikan klaim terhadap wilayah kami, berhenti mengganggu nelayan kami, dan biarkan mereka mencari nafkah,” ujar Marcos dalam pernyataan resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan Filipina pada Kamis (30/1).

Ia juga meminta China untuk menghentikan tindakan provokatif, seperti menabrak kapal Filipina, menggunakan meriam air terhadap warga negaranya, serta menembakkan laser ke arah kapal penjaga pantai Filipina. “Jika kalian menghentikan semua itu, kami akan mengembalikan rudal Typhon,” tambahnya.

China sebelumnya menyuarakan kekhawatiran terhadap keberadaan sistem rudal tersebut di Filipina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menyebut bahwa rudal Typhon hanya akan memperburuk ketegangan di kawasan dan mendesak Manila untuk menarik kembali sistem tersebut.

Sementara itu, pada hari yang sama, pihak berwenang Filipina mengumumkan penangkapan lima warga negara China yang diduga melakukan spionase terhadap penjaga pantai dan angkatan laut Filipina. Mereka dicurigai melakukan pengintaian udara dengan drone serta mengumpulkan data militer.

Ketegangan antara Filipina dan China di Laut China Selatan terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama terkait klaim Beijing atas hampir seluruh wilayah perairan yang juga diklaim oleh beberapa negara lain, termasuk Filipina.

Hotel Berbentuk Ayam Raksasa Di Filipina

Pada 28 November 2024, Filipina mencatatkan sebuah rekor dunia baru dengan kehadiran hotel unik berbentuk ayam raksasa. Terletak di daerah kaya budaya, hotel ini bukan hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga berhasil menarik perhatian dunia dengan desainnya yang luar biasa dan tidak biasa. Dengan ukurannya yang megah dan bentuknya yang mencolok, hotel ini menjadi salah satu ikon baru di Filipina yang memadukan arsitektur kreatif dengan daya tarik wisata.

Hotel berbentuk ayam raksasa ini dirancang dengan detail yang sangat memukau. Dinding dan struktur bangunan dirancang menyerupai bentuk tubuh ayam raksasa, lengkap dengan kepala, tubuh, dan ekor yang terlihat begitu nyata. Setiap bagian hotel mencerminkan estetika ayam tradisional Filipina yang dibalut dengan elemen modern, seperti kamar-kamar yang nyaman dan fasilitas premium. Hotel ini menawarkan pengalaman yang berbeda bagi para tamu yang ingin merasakan tinggal di sebuah bangunan ikonik dengan nuansa yang unik.

Dengan ukuran yang sangat besar dan desain yang tidak biasa, hotel ini resmi tercatat dalam buku rekor dunia. Hotel berbentuk ayam ini masuk dalam kategori “Bangunan Paling Unik” dalam sejarah arsitektur dunia. Desain ini berhasil menarik perhatian banyak orang karena tidak hanya menunjukkan kreativitas dalam arsitektur, tetapi juga memberi kontribusi besar dalam mempromosikan budaya lokal Filipina kepada dunia. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa inovasi dan imajinasi dapat menciptakan karya yang luar biasa, bahkan dalam bidang industri perhotelan.

Hotel ayam raksasa ini tidak hanya menarik karena desainnya, tetapi juga karena fasilitas luar biasa yang ditawarkan. Tamu dapat menikmati berbagai fasilitas modern, seperti restoran yang menyajikan masakan khas Filipina, kolam renang dengan pemandangan indah, serta ruang pertemuan yang dapat digunakan untuk acara khusus. Keunikan lainnya, hotel ini juga menawarkan pengalaman edukatif tentang sejarah ayam di Filipina, serta mengajak pengunjung untuk lebih mengenal budaya lokal dengan cara yang menyenangkan dan interaktif.

Dengan mencatatkan rekor dunia dan menawarkan pengalaman menginap yang unik, hotel berbentuk ayam raksasa ini menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Filipina. Pengunjung tidak hanya akan dimanjakan dengan kenyamanan dan fasilitas modern, tetapi juga dapat menikmati keindahan arsitektur yang kreatif dan memperdalam wawasan tentang budaya lokal. Jika Anda mencari pengalaman menginap yang tak terlupakan, hotel ini pasti memberikan kesan yang tidak akan mudah dilupakan!