Desakan Buka Kembali Pameran Yos Suprapto: Seni Harus Jadi Ruang Diskusi Publik

Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDIP, Bonnie Triyana, meminta Galeri Nasional segera membuka kembali pameran tunggal karya seniman Yos Suprapto bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” yang mendadak dibatalkan pada Kamis (19/12/2024). Pembatalan ini diikuti dengan perintah penurunan lima lukisan yang memicu sorotan publik, menimbulkan gelombang kritik dan diskusi di berbagai lapisan masyarakat.

Bonnie menyoroti bahwa beberapa karya yang dipersoalkan justru telah tersebar luas di media sosial, sehingga tidak ada lagi alasan untuk menutup pameran. “Setelah diskusi ini menjadi perhatian publik, Galeri Nasional harus segera mengambil langkah untuk membukanya kembali. Jika malam ini atau besok pameran dibuka, antusiasme masyarakat akan besar. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi bangsa yang lebih terbuka dan dewasa dalam menyikapi seni,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Seni Sebagai Medium Kritik Kekuasaan” yang berlangsung di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/12/2024).

Menurut Bonnie, karya seni memiliki peran sebagai medium tafsir yang seharusnya dinikmati dan dikritisi oleh masyarakat secara bebas. “Biarkan masyarakat datang, melihat, dan menilai karya ini dengan pemahaman serta perspektif mereka sendiri. Dengan begitu, seni dapat menjadi ruang dialog dan refleksi yang produktif,” tambahnya.

Ia juga menilai langkah pemberedelan pameran sebagai tindakan yang mencederai kebebasan berekspresi. Bonnie menekankan bahwa seni adalah ruang kebebasan yang penting untuk menjaga dinamika intelektual dan budaya bangsa. “Pameran seni seperti ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga cara kita sebagai masyarakat belajar berdialog, memahami perbedaan, dan mengembangkan wawasan kritis. Penutupan mendadak justru merugikan proses ini,” tegasnya.

Lebih jauh, Bonnie mengingatkan bahwa langkah membuka kembali pameran tidak hanya akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berdiskusi, tetapi juga menjadi sinyal positif bahwa Indonesia mendukung seni sebagai elemen penting dalam demokrasi. “Dengan membiarkan pameran ini berjalan, kita menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang menghargai kebebasan berpikir dan berekspresi,” pungkasnya.

Pameran karya Yos Suprapto, yang bertujuan untuk menyuarakan pentingnya kedaulatan pangan melalui seni, diharapkan dapat kembali menjadi medium dialog antara seniman, pengamat seni, dan masyarakat luas.

Song Ji Hyo: Selebriti Wanita No. 1 Tiongkok dan Komitmen Tanpa Batas di Running Man!

Song Ji Hyo, aktris dan bintang utama acara varietas terkenal SBS Running Man, telah mencuri perhatian di Tiongkok. Baru-baru ini, ia dinobatkan sebagai selebriti wanita nomor satu di negara tersebut, mengalahkan aktris papan atas Fan Bingbing. Pencapaian luar biasa ini tercermin dari jumlah penayangan yang mengesankan di platform video terbesar di Tiongkok, di mana Song Ji Hyo mengumpulkan lebih dari 1,8 miliar penayangan.

Kesuksesan ini tak lepas dari popularitas besar Running Man, yang telah mendulang banyak penggemar internasional. Song Ji Hyo sendiri telah menjadi bagian tetap dari acara tersebut selama 14 tahun, menjadikannya salah satu ikon paling dikenal dari Running Man.

Baru-baru ini, Song Ji Hyo berbagi pandangannya tentang perjalanan panjangnya di acara tersebut dalam sebuah wawancara di saluran YouTube Jo Dong Ari. Ia mengungkapkan rasa syukurnya dan menegaskan bahwa ia tidak pernah membayangkan bisa bertahan selama itu. “Saya tidak pernah membayangkan akan berada di acara varietas selama ini,” ujarnya. Song Ji Hyo menambahkan bahwa hubungan baik dengan tim produksi menjadi salah satu alasan utama ia tetap bertahan.

“Selama acara ini tidak dihentikan, saya tidak melihat alasan untuk pergi,” katanya dengan penuh keyakinan. Meski tim produksi sempat mengalami perubahan, Song Ji Hyo merasa hubungan erat yang ia bangun dengan para pemain Running Man telah membuatnya seperti bagian dari keluarga.

Ketika Ji Seok Jin, salah satu rekan pemainnya, bercanda bahwa Song Ji Hyo pernah berpikir untuk meninggalkan acara, ia dengan tegas membantahnya. “Jangan sebarkan rumor. Aku tidak pernah memikirkan itu,” jawabnya. Song Ji Hyo mengaku awalnya berpikir untuk berhenti setelah 10 tahun, menganggap itu sebagai durasi yang cukup panjang untuk acara varietas. Namun, 14 tahun berlalu, dan ia tetap berkomitmen tanpa ada niat untuk mengundurkan diri.

Song Ji Hyo juga menyoroti bagaimana tim Running Man telah menjadi seperti keluarga kedua baginya. “Kami seperti keluarga. Jika ada keraguan atau kekhawatiran tentang kepergian, kami selalu membicarakannya bersama. Saya tidak pernah merasa perlu untuk meninggalkan mereka,” jelasnya.

Komitmen Song Ji Hyo yang kuat untuk tetap bersama Running Man dan kesuksesannya sebagai selebriti internasional mencerminkan dedikasinya yang luar biasa dalam dunia hiburan.

Gempi Semakin Bersinar di Dunia Hiburan: Akan Beralih Menjadi Aktor atau Penyanyi?

Gempita Nora Marten, atau yang lebih akrab disapa Gempi, putri dari pasangan Gading Marten dan Gisella Anastasia, kini semakin aktif dalam dunia hiburan. Setelah merilis single dan menjadi model video klip, Gempi kini memulai debutnya sebagai aktris lewat peran di film Modal Nekad. Kehadirannya di dunia hiburan semakin menarik perhatian publik, dan banyak yang bertanya-tanya apakah Gempi akan beralih menjadi aktor atau penyanyi di masa depan.

Sebagai orang tua, Gading dan Gisella sangat mendukung segala minat dan keinginan Gempi. Gading menjelaskan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi Gempi untuk mencoba berbagai bidang hiburan, sehingga dia bisa menentukan pilihan karier yang paling cocok untuknya di kemudian hari. “Sekarang semuanya dicoba, mulai dari akting hingga menyanyi. Kami sebagai orang tua mendukung apapun yang Gempi inginkan,” kata Gading saat ditemui di Jakarta Selatan baru-baru ini.

Gading juga menekankan bahwa mereka tidak pernah memaksakan Gempi untuk mengikuti jejak mereka di dunia hiburan. Semua keputusan yang diambil Gempi murni berdasarkan keinginannya sendiri. “Yang penting kami tanya dulu, Gempi mau atau tidak. Kalau dia mau, kami support. Tapi kalau merasa terbebani, tentu tidak akan dipaksakan,” tambahnya.

Mengenai kegiatan syuting Gempi, Gading menjelaskan bahwa perannya dalam film Modal Nekad tidak terlalu besar, sehingga tidak mengganggu waktu belajar dan istirahat Gempi. “Kami sudah bilang ke tim produksi untuk tidak memberikan porsi syuting yang besar, karena Gempi pulang sekolah sore dan biasanya sudah tidur jam 8 malam,” ungkap Gading.

Pendidikan tetap menjadi prioritas utama bagi Gading dan Gisella. Mereka merasa bahwa belum saatnya Gempi terlalu sibuk di dunia hiburan, dan saat ini kegiatan yang ringan seperti ini masih dapat dijalani dengan baik tanpa mengorbankan pendidikan. “Sekolah tetap nomor satu, dan jika kegiatan ini terlalu padat, kami tentu akan mempertimbangkan lagi,” pungkas Gading.

Darius Sinathrya dan Donna Agnesia Berangkat ke Eropa untuk Reuni Keluarga: Antusiasme dan Doa Netizen Mengalir

Pasangan selebriti Darius Sinathrya dan Donna Agnesia baru-baru ini membagikan kabar bahagia tentang perjalanan keluarga mereka ke Eropa. Tujuan mereka sangat spesial, yakni untuk berkumpul dengan ketiga anak mereka, Lio, Diego, dan Sabrina, yang kini tinggal di Eropa.

Unggahan mereka di media sosial langsung mencuri perhatian penggemar. Dalam postingan tersebut, Darius menuliskan dengan antusias, “Berangkat!!! Malam ini kita bakal long flight ke Europe, semoga lancar semua rencana & perjalanannya, selalu diberi keselamatan sepanjang perjalanan & bisa banyak create sweet memories bareng kiddos Lio, Diego & Sabrina!!”

Mereka pun melampirkan foto di bandara bersama kerabat terdekat, yang menggambarkan suasana penuh kehangatan dan kebahagiaan. Para netizen pun tidak ketinggalan meramaikan kolom komentar dengan ucapan selamat jalan dan doa. Salah satu komentar yang muncul adalah, “Safe flight dan happy holiday’s!” dari @erlia, dan “Happy holiday, semoga lancar, selamat, sehat-sehat!” dari @mariadinar, yang mencerminkan dukungan penuh dari penggemar.

Darius juga menuliskan dalam unggahannya, “Gak sabar ngumpul berlima lagi!! See you tomorrow boys!!” yang menunjukkan kerinduan mendalam terhadap anak-anak mereka yang telah lama tidak bersama. Perasaan rindu ini bukanlah hal yang baru, karena Darius dan Donna sebelumnya sering membagikan momen kebersamaan keluarga mereka, yang kini terasa berbeda setelah anak-anak mereka tinggal di Eropa.

Seiring dengan tingginya antusiasme netizen, unggahan ini juga memperoleh lebih dari 31.000 likes dalam beberapa jam setelah diposting. Banyak netizen yang mengirimkan doa agar perjalanan mereka berjalan lancar dan penuh kebahagiaan. Dalam kesempatan ini, Darius juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang mengantar mereka ke bandara, memperlihatkan ikatan kekeluargaan yang erat dalam perjalanan ini.

Rencana untuk membuat “sweet memories” bersama anak-anak di Eropa tentu menjadi momen yang sangat dinantikan oleh penggemar. Hal ini menjadi inspirasi bagi banyak orang tua, mengingat betapa berharganya momen kebersamaan keluarga yang mereka rayakan di tengah kesibukan masing-masing.

Eza Yayang: Kenangan Masa Kecil di Balik Gemerlap Dunia Hiburan

Eza Yayang, pria berusia 42 tahun, memiliki kisah masa kecil yang unik sebagai seorang artis cilik. Ia mengisahkan bagaimana waktu bermainnya sering kali bercampur dengan pekerjaan di dunia hiburan.

“Rasanya cukup sibuk. Banyak waktu kecil yang dihabiskan sambil bermain dan bekerja, jadi nggak sepenuhnya bermain. Tapi, waktu bermain tetap ada, walaupun berbeda,” ungkap Eza.

Eza mengenang masa-masanya tampil di acara “Panggung Gembira Anak-Anak” yang tayang di TVRI setiap akhir pekan. Ia dan teman-temannya harus hadir sejak pagi untuk syuting. “Dulu penyanyi cilik jumlahnya nggak banyak. Setiap akhir pekan kami ada di TVRI. Saya, Puput Melati, Bondan Prakoso, dan Eno Lerian selalu tampil di acara itu. Dari pagi kita sudah di sana,” kenang Eza.

Meski bekerja, ia tetap menikmati waktu bermain dengan rekan-rekan artis cilik seperti Puput Melati, Bondan Prakoso, dan Eno Lerian. Suasana kebersamaan tersebut menjadi kenangan tak terlupakan meski masa bermainnya terbagi dengan tanggung jawab pekerjaan.

“Syuting zaman dulu itu lama sekali. Kami bermain sambil syuting, rame-rame. Ada saya, Puput, Eno, Bondan, dan Fajar Bahari. Walaupun nggak sepenuhnya bermain, tetap seru,” jelas drummer dari band D.O.T ini.

Karier Eza Yayang di dunia hiburan dimulai sejak kecil, dengan popularitas yang melejit melalui lagu anak-anak berjudul “Eh Copot-copot” pada tahun 1989. Gayanya yang khas menjadikannya salah satu ikon penyanyi cilik pada masanya.

Tak hanya di dunia musik, pria kelahiran Jakarta ini juga sukses merambah dunia akting. Salah satu peran terkenalnya adalah sebagai Bang Ojak dalam sinetron “Tukang Ojek Pengkolan,” yang semakin memperkokoh eksistensinya di industri hiburan.

Betrand Peto Buka-Bukaan Tentang Perjalanan Karier dan Suara Misterius yang Mirip Miliknya

Betrand Peto, atau yang akrab disapa Onyo, baru-baru ini membagikan cerita hidupnya, termasuk perjalanan karier musik, impian, dan pengalaman mistis yang mengiringinya. Dalam sesi podcast bersama Robby Purba pada Sabtu (21/12/2024), Onyo menceritakan bagaimana ia mulai bernyanyi berkat dorongan dari sang Opa yang merupakan juara lomba bernyanyi. Opa-nya berharap Onyo bisa meneruskan bakat bernyanyinya, yang menjadi titik awal perjalanan musik Onyo.

Namun, perjalanan Onyo menuju panggung tidaklah mudah. Ia mengungkapkan sempat merasa kurang percaya diri dan ragu dengan kemampuannya. Namun, mimpi-mimpi yang ia alami memberinya keberanian untuk tampil di hadapan banyak orang, menambah tekadnya untuk meniti karier di dunia musik.

Tak hanya cerita tentang kariernya, Onyo juga mengungkapkan kisah mistis yang dialaminya sejak kecil, yang tentunya membuat cerita ini semakin menarik. Salah satunya adalah pengalaman mendengar suara misterius yang mirip dengan suaranya sendiri. Ia juga berbagi kenangan tentang masa kecilnya di sawah, yang penuh dengan kejadian-kejadian tak terjelaskan.

Selain itu, Onyo juga bercerita tentang tradisi dan budaya yang berkembang di kampung halamannya di Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu cerita yang menarik adalah tentang sosok mistis bernama Atambeko, yang dipercaya bisa berubah bentuk. Onyo mengenang pengalaman masa kecil ketika ia dan teman-temannya pernah mengejar makhluk yang menyerupai babi di malam hari, namun jejaknya hilang begitu saja keesokan harinya.

Cerita-cerita menarik ini menunjukkan betapa berharganya bagi Onyo untuk terus menghargai doa dan perlindungan Tuhan dalam hidupnya. Podcast ini memberikan pandangan lebih dalam tentang sisi pribadi dan profesional Betrand Peto. Untuk melihat kisah lengkapnya, Anda bisa menonton podcast tersebut di channel YouTube Robby Purba.

Ali Azhar Damarrosydi: Menjadi Penghubung Sejarah dan Teknologi melalui Konten Kreatif di Surabaya

Ali Azhar Damarrosydi, atau yang lebih dikenal sebagai Ali Azhar D, adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Ciputra Surabaya yang berhasil memadukan kreativitas, pendidikan, dan teknologi dalam karyanya. Dikenal melalui konten yang fokus pada sejarah, pariwisata, dan kebudayaan Indonesia, Ali telah meraih prestasi yang luar biasa dalam dunia digital.

Perjalanan Ali bermula dari pesantren Amanatul Ummah Surabaya, tempat ia menghabiskan waktu selama lima tahun. Ali mengikuti program akselerasi dan menyelesaikan pendidikan Madrasah Aliyah dalam waktu dua tahun, setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah. “Saya berasal dari pesantren, dan baru setelah lulus saya mulai menjelajahi Surabaya,” ujarnya. Keputusan untuk menjelajahi kota kelahirannya membawa Ali pada perjalanan dokumentasi sejarah, di mana ia tidak hanya berfungsi sebagai kreator konten, tetapi juga sebagai penjaga dan penyebar cerita sejarah lokal.

Untuk memastikan konten yang dihasilkan berkualitas, Ali menggunakan metode penelitian yang menyeluruh, memanfaatkan sumber seperti Surabaya Sightseeing and City Tour, buku “Soerabia Tempo Doeloe” karya Dukut Imam Widodo, dan wawancara langsung dengan warga lokal. “Saya ingin mengedukasi masyarakat Surabaya mengenai sejarah kotanya,” katanya dengan semangat.

Ali juga menorehkan prestasi akademik yang luar biasa dengan meraih penghargaan “Student with The Most Credit Point” pada tahun 2022, yang menunjukkan pencapaiannya dalam bidang akademik. “Saya merasa biasa saja, tapi itu menjadi motivasi untuk terus berprestasi,” tambahnya.

Pengakuan atas karyanya semakin meluas ketika ia menerima penghargaan dari Prof. Burhan Bungin dalam acara Fikomrade’s Day Commchella 2024. Ali meraih penghargaan “In Recognition of being The Most Viewed Campaign Video in Intercultural Communication,” sebuah pengakuan atas kontribusinya dalam komunikasi antarbudaya.

Tidak hanya sebagai kreator konten, Ali juga mulai merambah dunia perfilman. Ia terlibat dalam pembuatan film “Spiral” sebagai kru di balik layar, di bawah arahan kakak tingkatnya, Rosihan Amril Farouqi. “Saya merasa diberi kesempatan yang besar untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.

Selain itu, Ali juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk menciptakan iklan layanan masyarakat mengenai pinjaman online ilegal. “Kami ingin mengedukasi masyarakat melalui kampanye ini,” kata Ali.

Proyek-proyek Ali mencakup berbagai karya, seperti iklan layanan masyarakat tentang pinjol ilegal, film “Spiral,” dan company profile PT Sumber Plastik. Keberhasilan film “Spiral” dalam meraih penghargaan official selection di Indonesia Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025 dan Muda Award Moviement 2024 menjadi salah satu pencapaian terbesar Ali.

Namun, bagi Ali, pencapaian bukan hanya tentang popularitas, melainkan dampak positif yang bisa dihasilkan. “Saya berharap masyarakat yang belum tahu sejarah Surabaya bisa mendapatkan wawasan melalui konten saya,” ujarnya.

Ali juga merefleksikan perjalanan kariernya dengan bijak, berharap bisa terus lebih teliti dan tekun. “Walaupun saya baru pemula dalam dunia film, saya tetap semangat untuk terus belajar dan menjadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran,” katanya. Dengan semangat juang yang tinggi, Ali Azhar D terus berusaha memberikan kontribusi positif bagi kota Surabaya dan masyarakat Indonesia, membuktikan bahwa generasi muda dapat menjadi agen perubahan sekaligus pelestari sejarah.

Randi Yuda Pratama: Musisi Muda Berbakat Asal Pasaman yang Menginspirasi Lewat Musik dan Media Sosial

Randi Yuda Pratama, pemuda asal Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatra Barat, kini tengah menjadi perbincangan hangat berkat kesuksesannya di dunia musik dan media sosial. Musisi yang juga dikenal sebagai influencer ini berhasil memikat perhatian publik melalui lagu-lagu yang viral di berbagai platform digital serta aktivitasnya di media sosial yang menginspirasi banyak penggemar.

Lahir pada 21 Juni 2002, Randi mulai mengenal musik sejak kecil. Namun, baru pada tahun 2024 ia memutuskan untuk terjun serius di industri musik. Perjalanan kariernya semakin berkembang setelah bertemu Sherina Avelya Wedyan, seorang musisi Minang dan guru seni, yang kemudian menjadi rekan kolaborasinya.

“Pertemuan dengan Sherina menjadi titik balik bagi saya. Kami menciptakan beberapa lagu bersama, seperti Uda Ka Adiak Pakai Lamo dan Bakasiak Mato Mamandang, yang menjadi fondasi awal perjalanan musik saya,” ungkap Randi pada Minggu (29/9).

Sebagai influencer, Randi memanfaatkan platform YouTube (RandyOfficialD), TikTok (@randyofficial_), dan Instagram (@randyofficial_) untuk berbagi kreativitas dan menjalin hubungan dengan penggemar. Karismanya yang khas dan pendekatan konten yang otentik membuatnya mampu membangun komunitas penggemar yang solid.

“Musik adalah media bagi saya untuk mengekspresikan diri dan menginspirasi banyak orang. Selain itu, melalui media sosial, saya ingin menyampaikan pesan positif,” tutur Randi.

Beberapa lagu populernya, seperti Ciinan Bana dan Uda Ka Adiak Pakai Lamo, mendapatkan sambutan hangat dari pendengar berkat liriknya yang emosional dan mudah diingat. Bagi Randi, sebuah lagu harus memiliki makna yang mendalam dan mampu menyentuh hati pendengar.

“Inspirasi saya sering datang tiba-tiba, terutama di malam hari. Saya selalu mencatat ide-ide yang muncul agar bisa diwujudkan menjadi karya musik,” jelasnya.

Meskipun persaingan di industri musik sangat ketat, Randi tetap berkomitmen untuk belajar dan terus menghasilkan karya berkualitas. Ia percaya bahwa setiap lagu memiliki cerita unik yang dapat menghadirkan pengalaman emosional bagi pendengar.

Dengan bakat musik yang luar biasa, popularitas sebagai selebriti digital, dan pengaruhnya sebagai seorang kreator, Randi Yuda Pratama telah membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta muda berbakat di Indonesia. Ia berkomitmen untuk terus berkarya, menginspirasi generasi muda, dan memberikan dampak positif di dunia seni dan media sosial.

Ekspresi Wulan Guritno Jadi Sorotan, Disebut Mirip Sosok Mertua Selingkuh dengan Menantu

Nama Wulan Guritno kembali mencuri perhatian publik setelah ekspresi wajahnya dalam sebuah foto viral di media sosial. Dalam foto tersebut, banyak yang menyebutkan bahwa Wulan terlihat sangat mirip dengan Rihanah, seorang mertua yang baru-baru ini menjadi sorotan karena perselingkuhannya dengan menantunya sendiri.

Foto ini pertama kali dibagikan oleh akun Instagram rumah produksi Dee Company, yang juga memproduksi film Norma: Antara Mertua dan Menantu. Dalam film tersebut, Wulan Guritno berperan sebagai Rihanah, mertua kontroversial yang terlibat dalam kisah perselingkuhan yang menghebohkan publik.

Foto yang viral itu merupakan remake dari momen ikonik pernikahan Norma dan Rozi, pasangan yang rumah tangganya hancur akibat kehadiran Rihanah. Wulan terlihat mengenakan kebaya brokat peach dan hijab cokelat, sangat mirip dengan penampilan Rihanah di hari pernikahan anaknya. Ekspresi wajah Wulan, yang tampak sendu, juga mengingatkan banyak orang pada momen di mana Rihanah tampak murung pada hari bahagia putrinya.

Foto tersebut semakin viral setelah diunggah oleh akun X (Twitter) @habisnontonfilm dan mendapat perhatian lebih dari 4,6 juta netizen. Kolom komentar di unggahan Instagram rumah produksi Dee Company juga dipenuhi reaksi dari netizen, banyak yang memuji kemiripan Wulan dengan sosok Rihanah serta menunjukkan antusiasme mereka untuk menyaksikan film ini.

Selain Wulan Guritno, film Norma: Antara Mertua dan Menantu juga dibintangi oleh Tissa Biani dan Yusuf Mahardika yang masing-masing memerankan Norma dan Rozi. Cerita film ini, yang diangkat dari kisah nyata yang sempat viral, sudah sangat dinantikan oleh publik dan semakin menambah rasa penasaran akan kisah yang penuh kontroversi ini.

TRIS: Pilar Industri Tekstil Indonesia yang Tangguh dan Berinovasi di Tengah Tantangan Global

Industri tekstil dan garmen di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, seperti persaingan dengan produk impor, kenaikan biaya produksi, dan fluktuasi pasar. Banyak perusahaan di sektor ini terpaksa menutup usaha atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, di tengah situasi sulit ini, PT Trisula International Tbk (TRIS) berhasil bertahan dan berkembang. Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, TRIS mampu mengubah berbagai tantangan menjadi peluang, menjadikannya salah satu pemimpin dalam industri tekstil dan garmen di Indonesia.

Sebagai pemain utama yang terintegrasi di sektor ini, TRIS memiliki rekam jejak mengesankan di pasar domestik dan internasional. Produk-produknya, seperti merek Bellini, Caterina, dan JOBB, telah menjadi simbol kualitas di dalam negeri. Di tingkat global, TRIS menjalin kerja sama dengan merek-merek terkenal untuk memproduksi pakaian olahraga, pakaian kasual, hingga seragam formal bagi instansi besar seperti perbankan dan maskapai penerbangan. Dengan reputasi yang solid, TRIS siap memanfaatkan pertumbuhan pasar ekspor tekstil dan pakaian jadi yang diperkirakan meningkat rata-rata 3,17 persen dari 2024 hingga 2028, berdasarkan proyeksi Kementerian Perindustrian Indonesia.

Untuk tetap kompetitif, TRIS menerapkan berbagai strategi utama. Dalam hal inovasi produk, TRIS terus beradaptasi dengan tren pasar. Selama pandemi COVID-19, perusahaan ini berhasil memproduksi baju hazmat, masker, dan kain sehat. Selain itu, TRIS juga mulai menyediakan pakaian berbahan kain daur ulang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan. Di sisi lain, pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas utama melalui pelatihan teknis dan pengembangan soft skills, guna memastikan kualitas produk tetap terjaga.

Strategi diversifikasi layanan juga menjadi fokus TRIS, dengan menawarkan pesanan khusus dan menjalin kolaborasi yang erat antar anak usaha untuk menciptakan nilai tambah yang membedakan dari kompetitor. Selain itu, transformasi digital menjadi langkah penting melalui peluncuran platform belanja online yukshopping.com, yang memungkinkan TRIS menjangkau pasar yang lebih luas, terutama saat pandemi membatasi mobilitas fisik.

Atas konsistensinya dalam menjaga kualitas, TRIS menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Top Award dari Majalah TopBusiness, yang merupakan pengakuan atas keberhasilannya dalam menyelaraskan strategi bisnis dengan keberlanjutan dan pengelolaan SDM yang efektif. Sebagai perusahaan yang telah melalui berbagai tantangan selama lima dekade, TRIS terus berinovasi untuk memperkaya portofolio bisnisnya. Dengan pendekatan no-mass production dan customized order, TRIS fokus pada pasar ekspor yang menunjukkan kualitasnya di tingkat global. Ke depan, TRIS berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri tekstil dan garmen melalui diversifikasi usaha dan penguatan daya saing.