Italia Siap Jadi Jembatan Dialog Strategis Uni Eropa-AS!

Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menegaskan pentingnya membangun dialog yang konstruktif antara Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) demi memperkuat hubungan transatlantik yang telah lama menjadi pilar stabilitas global. Dalam pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri UE di Brussels pada Senin, Tajani menyatakan bahwa Italia berada dalam posisi strategis untuk menjadi mediator utama, menghubungkan Brussels dan Washington.

Menurut Tajani, Uni Eropa harus terus memandang AS sebagai sekutu utama yang tak tergantikan, terlepas dari dinamika politik domestik AS. Ia juga mengingatkan bahwa Italia dapat mengikuti jejak diplomatik yang sukses, seperti yang dilakukan mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi saat membangun hubungan erat dengan mantan Presiden AS George W. Bush. Hal ini, lanjut Tajani, dapat menciptakan landasan yang kokoh bagi dialog dan kerja sama di berbagai sektor, termasuk keamanan, ekonomi, dan perubahan iklim.

Lebih lanjut, Tajani menekankan perlunya Uni Eropa memperkuat perannya sebagai pilar strategis dalam aliansi global, terutama dengan mengurangi hambatan birokrasi dan lebih fokus pada aksi nyata untuk menghadapi tantangan internasional, seperti konflik geopolitik dan krisis kemanusiaan.

Terkait isu di Gaza, Tajani menyambut keputusan UE untuk mengaktifkan kembali Misi Bantuan Perbatasan (EUBAM Rafah) yang bertugas mengawasi titik penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir. Italia akan memberikan kontribusi nyata dengan mengirim tujuh anggota gendarmerie dan dua personel yang telah bertugas.

Langkah ini, menurut Tajani, mencerminkan komitmen Italia untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas internasional, tidak hanya melalui diplomasi, tetapi juga melalui partisipasi langsung dalam misi-misi kemanusiaan. Dengan pendekatan ini, Italia berharap dapat memperkuat perannya di panggung global sebagai negara yang mendukung perdamaian dan kerja sama.