Prabowo Luncurkan Danantara: Strategi Baru Kelola Kekayaan Negara untuk Masa Depan Indonesia

Presiden RI Prabowo Subianto mengajak para mantan Presiden Indonesia serta pimpinan organisasi keagamaan untuk turut mengawasi pengelolaan dana kekayaan negara melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Dalam pidatonya saat perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Sabtu, Prabowo mengungkapkan bahwa BPI Danantara akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Ia menekankan bahwa keberadaan Danantara menjadi kekuatan ekonomi masa depan yang harus dijaga bersama.

“Saya ingin mengajak semua mantan Presiden untuk berperan dalam pengawasan dana ini. Selain itu, saya juga mempertimbangkan melibatkan pimpinan NU, Muhammadiyah, KWI, dan organisasi lainnya untuk turut serta mengawasi,” ujar Prabowo.

Danantara merupakan super holding BUMN yang pembentukannya telah diatur dalam revisi Undang-Undang BUMN yang disahkan pada rapat paripurna ke-12 Masa Sidang-2 2025, pada Selasa (4/2).

Presiden Prabowo juga menyoroti laporan dari Menteri BUMN Erick Thohir mengenai dividen BUMN yang mencapai Rp300 triliun pada tahun 2024. Dari jumlah tersebut, Rp100 triliun akan dikembalikan sebagai modal kerja BUMN, sementara Rp200 triliun akan diinvestasikan.

Sebagai sovereign wealth fund Indonesia, Danantara diproyeksikan mengelola aset lebih dari 900 miliar dolar AS (assets under management). Dana ini akan dialokasikan ke berbagai sektor strategis, seperti energi terbarukan, industri manufaktur canggih, hilirisasi sumber daya alam, serta produksi pangan.

Pendanaan awal Danantara ditargetkan mencapai 20 miliar dolar AS di tahun pertama. Presiden menegaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar yang dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan strategi ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai delapan persen dalam lima tahun ke depan, menjadikan Danantara sebagai salah satu pilar utama dalam transformasi ekonomi nasional.

Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi Menjelang Idul Fitri 2025: Diskon Tiket Pesawat dan Beragam Program Stimulus

Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan kebijakan stimulus ekonomi untuk mendukung daya beli masyarakat menjelang Idul Fitri 2025. Stimulus ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memperkuat perekonomian jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa program ini merupakan kelanjutan dari kebijakan serupa yang diterapkan pada Natal dan Tahun Baru 2025. Program utama yang akan dilaksanakan meliputi diskon harga tiket pesawat, penyelenggaraan kembali Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), serta program “Every Purchase is Cheap” atau Epic Sales 2025 yang bertujuan untuk meningkatkan belanja domestik dengan diskon besar-besaran.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan berbagai insentif lainnya, termasuk BINA Diskon 2025, diskon tarif tol, serta upaya menjaga stabilitas harga pangan di pasar. Untuk lebih mendukung masyarakat, pemerintah juga telah meluncurkan sejumlah program yang tengah berjalan, seperti bantuan pangan berupa beras 10 kilogram per bulan bagi 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM), serta diskon tarif listrik untuk pelanggan dengan daya 450 VA hingga 2200 VA.

Di samping itu, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi pajak, termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN DTP) untuk pembelian properti dan kendaraan bermotor, serta Pajak Penghasilan (PPh DTP) bagi sektor padat karya.

Airlangga Hartarto juga menyebutkan bahwa Pemerintah akan mendorong lebih banyak program skema kredit untuk sektor padat karya, dengan ketersediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang fleksibel mulai dari Rp500 juta hingga Rp10 miliar dan jangka waktu yang dapat disesuaikan antara 5 hingga 8 tahun. Anggaran yang dialokasikan untuk skema ini mencapai Rp20 triliun untuk mendukung perekonomian nasional.