Keputusan Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal AS Dalam Perang Melawan Rusia

Pada 18 November 2024, Presiden AS Joe Biden memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal yang dipasok oleh Amerika Serikat dalam melawan pasukan Rusia. Keputusan ini menandai eskalasi signifikan dalam dukungan militer AS terhadap Ukraina dalam perangnya melawan invasi Rusia. Dengan pengiriman rudal jarak jauh, termasuk sistem pertahanan yang lebih canggih, Biden berharap dapat meningkatkan kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia, yang terus menggempur wilayah Ukraina sejak 2022.

Rudal jarak jauh yang diizinkan untuk digunakan oleh Ukraina ini mencakup berbagai sistem, seperti ATACMS (Army Tactical Missile Systems), yang dapat menembakkan peluru kendali dengan jangkauan lebih dari 300 kilometer. Dengan teknologi ini, Ukraina dapat menargetkan fasilitas penting Rusia yang jauh di belakang garis depan, termasuk pangkalan militer dan infrastruktur strategis. Diharapkan langkah ini akan mempercepat perubahan dalam jalannya perang, memberikan keuntungan taktis yang lebih besar bagi pasukan Ukraina.

Menanggapi keputusan AS tersebut, Rusia mengeluarkan peringatan keras bahwa penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina bisa memperburuk konflik dan meningkatkan risiko perang dunia. Pemerintah Rusia menyatakan bahwa langkah ini bisa dianggap sebagai eskalasi besar yang mendekatkan dunia pada konfrontasi nuklir, dengan risiko besar terjadinya Perang Dunia III. Sejumlah pejabat Rusia menyebutkan bahwa AS dan negara-negara Barat semakin terlibat langsung dalam konflik, yang memperburuk situasi di kawasan Eropa Timur.

Keputusan Biden ini diprediksi akan memperburuk hubungan antara Amerika Serikat dan Rusia, dengan kemungkinan dampak serius pada stabilitas global. Beberapa analis mengkhawatirkan bahwa langkah ini bisa menarik negara-negara besar lainnya ke dalam konflik, memperpanjang perang, dan memicu ketegangan internasional lebih lanjut. Sementara itu, negara-negara NATO mengungkapkan dukungannya terhadap keputusan AS, menganggapnya sebagai langkah penting untuk mendukung Ukraina mempertahankan kedaulatannya.

Dengan memberikan akses lebih besar bagi Ukraina terhadap persenjataan canggih, keputusan Biden dapat menjadi titik balik dalam perang yang sudah berlangsung hampir dua tahun ini. Meskipun ada risiko besar, termasuk ancaman dari Rusia, pengiriman rudal jarak jauh ini mungkin memberi Ukraina kemampuan yang lebih besar untuk mengimbangi kekuatan militer Rusia. Namun, keputusan ini juga memunculkan ketegangan geopolitik yang semakin tajam dan memperjelas bahwa konflik ini tidak hanya melibatkan Ukraina dan Rusia, tetapi juga negara-negara besar lainnya di dunia.

Pernah Diterobos Rudal Antarbenua China Negara Palau Minta Sistem Rudal Patriot AS

Pada 14 November 2024, setelah insiden baru-baru ini di mana Palau, sebuah negara kepulauan di Pasifik, diterobos oleh rudal antarbenua milik China, pemerintah Palau mengajukan permintaan resmi kepada Amerika Serikat untuk memasang sistem pertahanan rudal Patriot di wilayah mereka. Permintaan ini mencerminkan kekhawatiran yang semakin meningkat terkait ancaman militer dari negara besar di kawasan tersebut. Sistem Patriot terkenal dengan kemampuannya untuk mendeteksi dan menghancurkan rudal balistik, yang akan memperkuat pertahanan Palau yang sebelumnya dianggap relatif lemah.

Pemerintah Palau semakin waspada setelah kejadian tersebut, di mana sebuah rudal antarbenua China terdeteksi melintasi wilayah udara negara tersebut meskipun tidak mengenai sasaran. Meskipun insiden tersebut tidak menyebabkan kerusakan, peristiwa ini menandai meningkatnya ketegangan di kawasan Pasifik yang melibatkan kekuatan besar seperti China dan AS. Palau yang terletak strategis di Pasifik Tengah, kini merasa lebih rentan terhadap potensi ancaman dari kekuatan militer besar seperti China.

Permintaan Palau untuk sistem Patriot didasarkan pada keinginan untuk memperkuat kemampuan deteksi dan pertahanan udara mereka. Patriot adalah sistem pertahanan udara yang mampu mengintercept dan menghancurkan rudal jarak pendek hingga menengah, termasuk rudal balistik yang dapat membahayakan negara kepulauan ini. Keberadaan sistem pertahanan semacam itu dianggap krusial mengingat ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.

Amerika Serikat, sebagai sekutu utama Palau dalam hal pertahanan, sedang mempertimbangkan untuk memenuhi permintaan tersebut. Beberapa pejabat AS menyatakan bahwa pemasangan sistem Patriot di Palau bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan stabilitas dan keamanan kawasan Pasifik, serta sebagai bagian dari komitmen AS dalam menghadapi ancaman dari China yang terus berkembang.