Pada Sabtu, 15 Februari 2025, Otoritas Korea Selatan membuat keputusan untuk sementara membatasi pengunduhan aplikasi DeepSeek di toko aplikasi lokal mereka. Keputusan ini diambil untuk memberikan waktu bagi Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Korea Selatan dalam melakukan evaluasi menyeluruh terhadap bagaimana perusahaan China yang mengembangkan aplikasi kecerdasan buatan (AI) ini mengelola dan menangani data pribadi pengguna mereka. Otoritas tersebut khawatir bahwa DeepSeek mungkin melanggar regulasi privasi yang berlaku di Korea Selatan.
Dalam laporan yang diterbitkan oleh TechCrunch pada Minggu, 16 Februari, komisi tersebut menyatakan bahwa aplikasi ini hanya akan dapat diunduh kembali setelah mereka yakin bahwa perusahaan pengembang DeepSeek telah membuat perubahan yang diperlukan untuk memastikan aplikasi ini mematuhi undang-undang privasi yang berlaku di negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah Korea Selatan sangat memperhatikan masalah keamanan data pribadi warganya, terlebih dalam hal aplikasi asing yang dapat mengakses informasi sensitif.
Meskipun pembatasan ini berlaku pada toko aplikasi lokal, pengguna yang sudah mengunduh DeepSeek sebelumnya tetap dapat mengakses aplikasi tersebut. Namun, otoritas Korea Selatan sangat menyarankan agar mereka tidak memasukkan informasi pribadi apa pun ke dalam aplikasi selama proses penilaian berlangsung. Pemerintah Korea Selatan juga telah menghubungi perusahaan yang berbasis di China ini, mempertanyakan cara mereka mengumpulkan dan memproses data pengguna sejak DeepSeek mulai beroperasi di Korea Selatan pada akhir Januari 2025.
Setelah melakukan penilaian awal, otoritas menemukan beberapa masalah terkait dengan layanan pihak ketiga yang terkait dengan aplikasi tersebut serta kebijakan privasi yang kurang transparan. Oleh karena itu, mereka meminta perusahaan untuk melakukan evaluasi lebih lanjut agar aplikasi ini dapat dipastikan aman dan sesuai dengan standar privasi yang berlaku di Korea Selatan.