https://betgurunation.com

Tragedi Kapal Pukat di Korea Selatan: 4 Tewas, 6 Hilang, Termasuk 1 WNI

Sebuah kapal pukat ikan berbobot 139 ton tenggelam di perairan selatan Korea Selatan pada Minggu dini hari, mengakibatkan empat orang tewas dan enam lainnya masih dalam pencarian, termasuk satu Warga Negara Indonesia (WNI). Kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 1:41 pagi waktu setempat, sekitar 17 kilometer sebelah timur Pulau Habaek, dekat Yeosu, sekitar 316 km di selatan Seoul.

Menurut laporan dari Yonhap, kapal tersebut membawa 14 awak, terdiri dari delapan warga Korea Selatan, tiga warga Vietnam, dan tiga warga Indonesia. Hingga saat ini, tim penyelamat telah berhasil menemukan delapan awak, tetapi empat warga Korea Selatan dinyatakan meninggal dunia, termasuk kapten kapal yang berusia 66 tahun.

Lima orang yang berhasil diselamatkan ditemukan di atas sekoci penyelamat, di antaranya dua warga Vietnam, dua warga Indonesia, dan sang kapten kapal. Sementara itu, tiga awak lainnya ditemukan mengapung di perairan. Kedua WNI yang selamat telah dibawa ke kantor Penjaga Pantai di Yeosu untuk dimintai keterangan, sedangkan dua warga Vietnam dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gejala hipotermia.

Penyelidikan awal menyebutkan bahwa kapal kemungkinan terbalik setelah mengalami kemiringan ekstrem ke sisi kiri, sebagaimana diungkapkan oleh salah satu awak Vietnam yang selamat. “Sebanyak 11 awak melompat ke laut, sementara tiga lainnya masih berada di dalam kapal,” ujar pihak berwenang dalam konferensi pers.

Meskipun kondisi cuaca saat itu buruk, pihak penjaga pantai menyatakan bahwa tenggelamnya kapal berbobot lebih dari 100 ton dalam gelombang setinggi 2,5 meter adalah kejadian yang tidak biasa. Oleh karena itu, investigasi lebih lanjut tengah dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan tersebut.

Kapal pukat yang naas ini merupakan bagian dari kelompok empat kapal penangkap ikan lainnya. Namun, kapal tersebut tidak mengirimkan sinyal bahaya sebelum tenggelam, yang menimbulkan dugaan bahwa insiden ini terjadi secara tiba-tiba. Diketahui, kapal berangkat dari Pelabuhan Gamcheon di Busan pada Sabtu dengan tujuan menangkap ikan di perairan sekitar Pulau Heuksan, Provinsi Jeolla Selatan.

Dalam upaya pencarian, sebanyak 24 kapal patroli, empat kapal milik Angkatan Laut, 13 pesawat, serta kapal sipil dan badan terkait lainnya telah dikerahkan. Namun, operasi penyelamatan sempat mengalami kendala ketika sebuah kapal cepat milik penjaga pantai terbalik akibat gelombang tinggi. Beruntung, keenam awak kapal tersebut berhasil diselamatkan.

Saat ini, pencarian terhadap enam awak yang hilang masih terus dilakukan meskipun cuaca dan kondisi laut cukup menantang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *