Trump Ingin Usir Penduduk Gaza, OKI Langsung Bertindak

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi mengeluarkan pernyataan bersama pada Sabtu (8/3) pagi, yang menanggapi rencana kontroversial mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait Jalur Gaza. Dalam pertemuan darurat yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, organisasi beranggotakan 57 negara itu menegaskan sikapnya terhadap usulan Trump yang ingin mengambil alih Gaza dan menggusur penduduknya.

Kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan tersebut mencakup usulan untuk membangun kembali Jalur Gaza di bawah pemerintahan Otoritas Palestina. OKI menyebut langkah ini sebagai bagian dari upaya pemulihan cepat pascakonflik di wilayah tersebut.

“OKI mengadopsi rencana percepatan pemulihan dan rekonstruksi Gaza,” demikian bunyi pernyataan resmi yang dirilis setelah pertemuan tersebut.

Meskipun demikian, dalam pernyataan tersebut tidak disebutkan peran Hamas, yang selama ini ditolak oleh Amerika Serikat dan Israel, dalam proses rekonstruksi tersebut.

OKI juga menyerukan kepada komunitas internasional serta lembaga pendanaan global dan regional untuk segera memberikan dukungan finansial yang diperlukan guna merealisasikan rencana tersebut.

Dukungan dari Liga Arab dan Masyarakat Internasional

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menyambut baik inisiatif OKI dan berharap langkah tersebut mendapat dukungan luas dari masyarakat internasional, termasuk dari Amerika Serikat.

“Langkah berikutnya adalah menjadikan rencana ini sebagai proyek internasional dengan dukungan Uni Eropa, serta negara-negara besar seperti Jepang, Rusia, dan Tiongkok,” ujar Abdelatty seperti dikutip dari AFP.

Ia juga menegaskan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan global, termasuk Amerika Serikat, guna memastikan implementasi rencana tersebut.

Respons AS dan Reaksi Dunia

Utusan Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, merespons keputusan OKI dengan sikap positif. Ia menilai langkah tersebut sebagai “inisiatif awal yang menunjukkan itikad baik.”

Sebelumnya, Trump menuai kecaman internasional setelah mengumumkan rencana untuk mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi “Riviera Timur Tengah.” Rencana ini mencakup pemindahan paksa warga Palestina ke Mesir atau Yordania, yang memicu kemarahan negara-negara Arab dan dunia Islam.

Akibat kontroversi ini, negara-negara Arab justru semakin memperkuat solidaritas mereka dalam menolak rencana tersebut. Dengan adanya kesepakatan dari OKI, upaya rekonstruksi Gaza kini berpotensi mendapatkan dukungan lebih luas dari komunitas global.