Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran TNI dan Polri dalam menjaga kedaulatan dan eksistensi negara Indonesia. Dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 di Jakarta, Kamis, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa kedua institusi ini merupakan simbol kehadiran negara. Ia menegaskan bahwa regulasi dan peraturan yang ditetapkan pemerintah tidak akan berarti apa-apa tanpa pelaksanaan yang tegas oleh aparat negara.
“Dua institusi ini adalah cermin negara yang berdiri tegak, mendukung penegakan hukum dan ketertiban,” ujar Prabowo, yang turut menyampaikan kepada lebih dari 600 perwira TNI dan Polri. Presiden menekankan bahwa meski peraturan pemerintah sudah ada, tanpa tindakan yang tegas dari TNI dan Polri, maka rencana-rencana tersebut tidak akan memiliki arti yang signifikan.
Beliau juga mengingatkan bahwa kegagalan TNI dan Polri dalam menjalankan tugasnya dapat menjadi salah satu indikator sebuah negara gagal. “Ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” tegasnya.
Presiden Prabowo melanjutkan dengan menyampaikan pentingnya pengorbanan dan dedikasi tinggi dari setiap prajurit TNI dan anggota Polri. Mereka, kata Prabowo, telah menerima mandat dari rakyat, dan sebagai penerima amanah tersebut, mereka harus siap memberikan segalanya demi bangsa dan negara. “Rakyat memberikan kepercayaan, bahkan jiwa dan ragamu sudah diserahkan kepada bangsa ini,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat kabinet, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Tema rapat tahun ini, “Sinergitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Astacita,” menjadi landasan pembahasan yang berlangsung selama lebih dari satu jam.