PT Dirgantara Indonesia: Langkah Strategis Menuju Kemandirian Teknologi dan Pertahanan Nasional 2025

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) berkomitmen untuk memperkuat inovasi teknologi, memperluas ekspor, dan mendukung kemandirian pertahanan nasional pada tahun 2025. Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus menyediakan pesawat berkualitas tinggi yang dilengkapi teknologi mutakhir, sekaligus berkontribusi pada pengembangan ekosistem dirgantara nasional.

Sebagai satu-satunya produsen pesawat di Indonesia dan Asia Tenggara, PTDI memasarkan produk unggulan seperti CN235-220 dan NC212i untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar internasional. CN235-220 telah digunakan oleh berbagai negara, termasuk Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab. Pada Januari 2024, berkat dukungan Presiden Joko Widodo, PTDI berhasil mendapatkan kontrak baru di Filipina untuk memasok pesawat CN235-220 konfigurasi MPA/ASW kepada Angkatan Laut Filipina.

Di dalam negeri, pesawat CN235 terus mendukung kebutuhan Alpalhankam NKRI. Selain itu, PTDI tengah menjajaki kontrak dengan Kementerian Pertahanan untuk pesawat NC212i, yang mempertegas posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dalam penyediaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

Kerja sama dengan PT Yasa Artha Trimanunggal dan PT Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air) pada November 2024 membuka peluang baru bagi PTDI untuk mendukung program ketahanan pangan nasional melalui pembelian 12 pesawat, termasuk dua unit NC212 series yang akan didukung sebagai moda distribusi logistik di wilayah terpencil Indonesia Timur.

Selain pengembangan pesawat, PTDI juga memaksimalkan kapasitas produksi sistem senjata di Tasikmalaya, yang mampu memproduksi hingga 10.000 roket dan 5.000 warhead per tahun. Kolaborasi ini dilakukan melalui lisensi dari FZ Thales Belgium untuk mendukung operasi militer dan pertahanan udara Indonesia.

Pada tahun 2025, PTDI akan menyelesaikan sejumlah proyek penting, termasuk satu unit pesawat CN235-220 Military Transport untuk TNI AL dan pesawat NC212i ke-7 dari total sembilan unit kontrak untuk TNI AU. Dengan strategi inovasi, peningkatan kapasitas produksi, dan kolaborasi yang melibatkan mitra global, PTDI optimis mampu memimpin kebangkitan industri dirgantara nasional.