Gitaris grup Padi Reborn, Piyu, mengungkapkan kenangan manisnya bersama almarhumah Titiek Puspa. Dalam sebuah kesempatan di Senayan, Jakarta Pusat, Piyu mengenang momen ketika Padi Reborn berkolaborasi dengan Titiek Puspa membawakan lagu “Cahaya Mata”. Menurutnya, hubungan mereka sangat dekat, bahkan pernah latihan bersama sebelum tampil di panggung. Ia menyebut sosok Titiek Puspa tak hanya sebagai rekan kolaborasi, tetapi juga figur orang tua yang penuh nasihat dan inspirasi.
Piyu mengenang bahwa setiap kali berbicara dengan Titiek Puspa, obrolan mereka selalu panjang dan penuh makna. Nasihat-nasihat yang disampaikan Eyang Titiek, begitu ia memanggilnya, terasa tulus dan membekas di hati. Di mata Piyu, Titiek adalah musisi jenius meski tidak memainkan alat musik secara langsung. Segala melodi dan nada seolah telah tersimpan dalam benaknya, kemudian dituangkan ke dalam lirik dan dikembangkan bersama almarhum suaminya hingga menjadi lagu yang utuh.
Lebih jauh, Piyu menilai kontribusi Titiek Puspa terhadap musik Indonesia sangat besar. Karya-karyanya mampu menginspirasi banyak orang lintas generasi. Salah satu lagu yang paling membekas dalam ingatan masa kecilnya adalah “Bimbi”. Lagu itu, katanya, sudah ia sukai sejak berusia lima tahun dan masih diingatnya sampai sekarang.
Titiek Puspa meninggal dunia pada usia 87 tahun di RS Medistra, Jakarta, pukul 16.25 WIB. Jenazah disemayamkan di Wisma Puspa, Pancoran Timur Raya, dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada hari yang sama.