Setidaknya 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan besar yang dilakukan oleh geng bersenjata di Kenscoff, sebuah kota yang terletak sekitar 10 kilometer dari ibu kota Haiti, Port-au-Prince, menurut laporan media lokal. Serangan ini adalah bagian dari operasi berskala besar yang bertujuan merebut kendali wilayah tersebut. Selain korban jiwa, lebih dari 100 rumah dilaporkan terbakar akibat serangan ini, yang menambah dampak tragis bagi warga setempat. Laporan dari organisasi masyarakat sipil independen mengungkapkan bahwa masyarakat di sana hidup dalam ketakutan dan kesulitan yang semakin mendalam.
Menurut juru bicara Kepolisian Nasional Haiti, Michel-Ange Louis Jeune, pasukan keamanan berhasil menewaskan 20 anggota geng yang terlibat selama operasi untuk memulihkan ketertiban. Meski demikian, langkah-langkah yang diambil belum sepenuhnya dapat mengendalikan situasi, dan pasukan tambahan terpaksa dikirim ke lokasi setelah aparat keamanan lokal kewalahan menghadapi serangan tersebut.
Haiti, yang memiliki lebih dari 11 juta penduduk, telah lama bergulat dengan krisis politik, ekonomi, dan keamanan. Sekitar 80 persen wilayah Port-au-Prince saat ini diperkirakan berada di bawah kendali geng bersenjata, yang semakin memperburuk situasi sosial dan ekonomi. Sepanjang tahun 2024, lebih dari 5.000 orang dilaporkan tewas dalam serangan yang terkait dengan geng. Ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh pergantian kepemimpinan yang sering kali juga memperburuk krisis ini, seperti dengan pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry pada April 2024, di tengah ketegangan yang semakin meningkat.