Laura Meizani Beri Dukungan Penuh untuk Nikita Mirzani di Tengah Kasus Hukum

Laura Meizani, putri sulung Nikita Mirzani, menunjukkan dukungan dan kasih sayangnya kepada sang ibu yang tengah menghadapi kasus dugaan pemerasan yang dilaporkan oleh Reza Gladys. Dalam sebuah pernyataan, Laura mengungkapkan bahwa ia tak pernah lupa mendoakan ibunya agar dapat melalui masalah ini dengan baik. Ia berharap kasus yang menjerat Nikita segera terselesaikan dan ibunya tetap diberikan kekuatan.

“Aku selalu mendoakan mimi di setiap salatku. Semoga semua masalah yang sedang dihadapi mimi cepat selesai,” ujar Laura dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Crazy Nikmir Real, Kamis (20/3). Laura memahami bahwa ibunya sedang berhadapan dengan pihak yang ingin menjatuhkannya. Karena itu, ia berharap Nikita tetap kuat dan tidak menyerah menghadapi situasi ini. “Mimi lagi menghadapi orang yang sangat menyebalkan, benar-benar tidak bisa diam. Jadi harus kuat banget. Aku tahu kalau mimi selalu kuat,” lanjutnya.

Selain itu, Laura berharap agar Nikita bisa segera berkumpul kembali dengannya dan kedua adiknya. Ia ingin merasakan kembali kebersamaan dengan ibunya seperti sebelumnya. “Semoga mimi selalu sehat dan semakin kuat. Aku berharap bisa segera berkumpul lagi, bisa merasakan kebersamaan kita lagi,” tambahnya penuh harapan.

Sementara itu, Nikita Mirzani bersama asistennya telah resmi ditahan oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pemerasan dan pengancaman terhadap pengusaha kosmetik, Reza Gladys. Keduanya ditahan selama 20 hari untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Kasus Hukum Darren Wang: Dugaan Percobaan Pembunuhan dan Skandal Wajib Militer

Aktor Taiwan, Darren Wang, kembali menjadi sorotan setelah dibebaskan dengan jaminan sebesar Rp2,4 miliar terkait dugaan percobaan pembunuhan. Pengadilan Distrik New Taipei menetapkan bahwa Wang dapat bebas dengan jaminan, sementara tersangka lain, Yu, tetap ditahan tanpa hak kunjungan. Wang, yang dikenal berkat perannya dalam Our Times, baru-baru ini mendapat perhatian media karena dugaan penghindaran wajib militer.

Penyelidikan Kantor Kejaksaan Distrik New Taipei mengungkap rekaman percakapan dan bukti lain yang diduga berisi perintah penyerangan. Insiden ini berawal dari insiden transportasi pada tahun lalu, ketika Wang menggunakan layanan Uber di Taipei. Dalam perjalanan, ia menuduh pengemudi sengaja mengambil rute lebih jauh hingga memicu pertengkaran. Setelah keluar dari mobil, Wang menyadari bahwa kuncinya tertinggal di dalam kendaraan. Upayanya untuk mengambil kembali kunci dengan menggedor jendela membuat sang pengemudi marah. Wang kemudian mencatat nomor kendaraan dan melaporkan kejadian itu kepada Yu, yang diduga memerintahkan orang lain untuk melacak dan menyerang pengemudi tersebut.

Pengemudi ditemukan di Distrik Zhonghe, Kota New Taipei, dan menjadi korban serangan. Insiden itu bahkan direkam sebagai bukti. Pada Selasa pagi, jaksa menggeledah beberapa lokasi dan menangkap Wang serta Yu atas dugaan percobaan pembunuhan dan pelanggaran hukum perlindungan data pribadi. Wang juga menghadapi tuduhan lain karena memberikan informasi palsu kepada pejabat publik. Kasus ini semakin memperumit situasi hukum Wang, setelah sebelumnya ia terseret dalam dugaan penghindaran wajib militer dengan memalsukan kondisi kesehatannya.