Ustaz Derry Sulaiman Ungkap Selebriti Indonesia yang Berpotensi Menjadi Mualaf

Ustaz Derry Sulaiman, mantan musisi metal yang kini aktif berdakwah, kembali menarik perhatian publik setelah menyebutkan beberapa figur publik Indonesia yang berpotensi menjadi mualaf. Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Atta Halilintar, ia berbagi pengalaman serta pandangannya mengenai perjalanan spiritual sejumlah tokoh ternama, termasuk dr. Richard Lee dan Bobon Santoso, yang telah lebih dulu memeluk Islam. Menurutnya, hidayah adalah hak prerogatif Allah SWT, dan dirinya hanya berperan sebagai perantara dalam membimbing mereka yang ingin lebih memahami ajaran Islam.

Salah satu nama yang disebut adalah Hotman Paris. Pengacara ternama ini dikatakan pernah berujar bahwa dirinya mulai tertarik pada Islam. Derry mengungkapkan bahwa Hotman sempat bercanda dengan mengatakan, “Lama-lama masuk Islam juga nih gue.” Pernyataan tersebut dianggap sebagai sinyal ketertarikannya pada agama tersebut. Selain Hotman, nama YouTuber Willie Salim juga masuk dalam daftar. Derry menilai bahwa Willie sudah banyak melakukan amalan yang identik dengan ajaran Islam, seperti membangun masjid, memberangkatkan umrah, serta rutin berkurban setiap tahun. Meskipun belum menjadi mualaf, tindakan sosialnya menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap nilai-nilai Islam.

Sementara itu, nama terakhir yang disebut adalah Denny Sumargo. Denny, yang dikenal sebagai mantan atlet basket dan pembawa acara, kerap mengundang tokoh-tokoh agama Islam dalam podcastnya. Hal ini membuat Derry yakin bahwa Denny memiliki ketertarikan tersendiri terhadap Islam. Dengan gaya dakwahnya yang santai dan inklusif, Derry terus menjangkau berbagai kalangan, bahkan di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti klub malam dan diskotik. Ia berharap perjalanan spiritual para selebriti ini dapat membawa dampak positif, baik bagi mereka maupun masyarakat luas.

Farhat Abbas Kirim Surat Penarikan Laporan Polisi terhadap Artis Denny Sumargo Usai Didamaikan Kemensos

Pada tanggal 15 Desember 2024, kabar mengejutkan datang dari dunia hukum dan hiburan Indonesia. Farhat Abbas, seorang pengacara dan figur publik, mengirimkan surat penarikan laporan polisi terhadap artis Denny Sumargo. Surat penarikan ini terkait dengan laporan yang sebelumnya diajukan oleh Farhat Abbas terkait tuduhan pencemaran nama baik.

Surat penarikan laporan polisi tersebut diajukan setelah kedua pihak, yaitu Farhat Abbas dan Denny Sumargo, berhasil mencapai kesepakatan damai. Proses mediasi tersebut difasilitasi oleh Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia. Keputusan ini muncul setelah keduanya menyadari pentingnya penyelesaian masalah secara damai untuk menghindari konflik lebih lanjut yang dapat merugikan kedua belah pihak.

Kementerian Sosial sebagai mediator dalam kasus ini berperan aktif dalam membantu kedua pihak menyelesaikan permasalahan mereka. Mediasi ini dilakukan dengan tujuan agar keduanya dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa harus melalui jalur hukum yang panjang. Farhat Abbas dan Denny Sumargo terlihat saling berbicara dan berbagi pandangan, yang akhirnya membuahkan hasil positif berupa penarikan laporan polisi.

Farhat Abbas sebelumnya melaporkan Denny Sumargo ke pihak kepolisian dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan ini muncul setelah adanya pernyataan yang diduga merugikan nama baik Farhat Abbas di media sosial. Namun, meskipun kasus ini sempat menarik perhatian publik, kedua belah pihak akhirnya memilih untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.

Penyelesaian sengketa ini menunjukkan bahwa meskipun dunia hiburan sering kali dihiasi dengan kontroversi, proses penyelesaian yang damai dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Keputusan untuk berdamai ini juga menunjukkan bahwa pentingnya komunikasi terbuka dan keinginan untuk menyelesaikan masalah tanpa melibatkan jalur hukum yang berlarut-larut.

Setelah surat penarikan laporan polisi dikirimkan, banyak pihak yang memberikan apresiasi terhadap langkah penyelesaian damai yang diambil oleh kedua pihak. Masyarakat pun menyambut positif keputusan ini karena memberikan contoh bahwa konflik yang terjadi antara publik figur dapat diselesaikan dengan cara yang lebih bijak, tanpa perlu merugikan nama baik salah satu pihak.

Dengan adanya mediasi yang melibatkan Kemensos, kasus ini berakhir dengan penyelesaian yang lebih harmonis, menunjukkan bahwa bahkan dalam perselisihan besar sekalipun, damai dapat dicapai melalui komunikasi yang baik dan niat untuk saling memahami.