Caitlin Halderman dan Tantangan Berperan dalam Setetes Embun Cinta Niyala

Caitlin Halderman merasakan pengalaman yang sangat berbeda saat membintangi Setetes Embun Cinta Niyala. Dalam film ini, ia berperan sebagai Diah, karakter yang memiliki sifat jauh dari kepribadiannya di dunia nyata. Caitlin mengungkapkan bahwa ia harus menyesuaikan cara berbicara agar terdengar lebih sederhana dan bijaksana, sesuatu yang tidak biasa ia lakukan dalam peran-peran sebelumnya. Diah digambarkan sebagai sosok perempuan dewasa yang mampu menerima keadaan hidup dengan penuh keikhlasan. Karakternya cerdas dan memiliki pemikiran yang mendalam, yang menuntut Caitlin untuk tampil lebih tenang dan matang dalam setiap adegan.

Selain penyesuaian karakter, Caitlin juga harus mengenakan hijab sepanjang film. Hal ini ternyata sangat membantunya dalam mendalami peran Diah. Ia merasa bahwa hijab tidak hanya mengubah penampilannya, tetapi juga cara ia bersikap di lokasi syuting. Menurut Caitlin, begitu ia mengenakan hijab, dirinya langsung terbawa suasana dan benar-benar merasa menjadi Diah. Sebaliknya, saat hijab dilepas, kepribadiannya kembali ceria dan ramai seperti biasanya.

Setetes Embun Cinta Niyala merupakan proyek pertama Netflix bersama MD Entertainment. Disutradarai oleh Anggy Umbara, film ini mengisahkan perjuangan Niyala, gadis desa yang berhasil menjadi dokter tetapi harus menghadapi perjodohan demi melunasi utang keluarga. Dalam perjalanan hidupnya, Niyala juga dihadapkan pada kenyataan pahit harus merelakan teman masa kecilnya, Faiq, untuk menikah dengan orang lain. Adaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini akan tayang pada 31 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, menghadirkan kisah cinta dan pengorbanan dalam perspektif Islam.

Mickey 17 Kuasai Box Office, Saingi Film Besar di Pekan Perdana

Film Mickey 17 berhasil menduduki puncak box office domestik di Amerika Utara pada minggu pertama penayangannya. Dibintangi oleh Robert Pattinson, film ini mencatatkan pendapatan sebesar US$19,1 juta atau sekitar Rp311 miliar. Capaian tersebut cukup untuk menggeser Captain America: Brave New World, yang sebelumnya bertahan di posisi teratas selama sepekan. Film keempat dari waralaba Captain America itu hanya memperoleh US$8,5 juta dari 3.480 bioskop selama satu bulan penayangan.

Meski sukses meraih posisi teratas, angka yang dicapai Mickey 17 sedikit di bawah ekspektasi awal, di mana film ini diprediksi meraup setidaknya US$20 juta pada pekan pembukaannya. Dengan biaya produksi mencapai US$118 juta dan tambahan sekitar US$80 juta untuk promosi, film ini perlu mempertahankan momentum agar dapat menghindari potensi kerugian. Namun, pendapatan internasional Mickey 17 juga cukup solid, dengan tambahan US$34,2 juta, sehingga total penghasilan globalnya kini mencapai US$53,3 juta.

Dilansir oleh Variety pada Minggu (9/3), jumlah tersebut masih belum menutupi total investasi Warner Bros. Pictures yang hampir menyentuh angka US$200 juta untuk film ini. Di sisi lain, persaingan di box office akhir pekan ini cukup ketat, dengan Last Breath menempati posisi ketiga setelah meraup US$4,2 juta. Film The Monkey karya Oz Perkins menyusul di peringkat keempat dengan pendapatan US$3,9 juta, sementara Paddington Peru menempati posisi kelima dengan perolehan US$3,8 juta dari 3.085 bioskop.

Michael 17 merupakan film adaptasi dari novel Mickey7 karya Edward Ashton yang diterbitkan pada 2022. Film ini ditulis dan diarahkan oleh sutradara ternama asal Korea Selatan, Bong Joon-ho, yang sebelumnya memenangkan Oscar lewat Parasite. Selain menjadi sutradara, Bong Joon-ho juga berperan sebagai produser bersama Doo Ho Choi, Dede Gardner, dan Jeremy Kleiner.

Film ini turut diperkuat oleh jajaran aktor Hollywood papan atas seperti Steven Yeun, Mark Ruffalo, Naomi Ackie, dan Toni Collette. Sejak tayang perdana pada 5 Maret 2025, Mickey 17 terus menarik perhatian penonton dan diharapkan mampu mempertahankan posisinya di puncak box office dalam pekan-pekan mendatang.