16 Desember 2024 — Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan penunjukan Thaksin Shinawatra, mantan Perdana Menteri Thailand, sebagai penasihat pribadinya. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat latar belakang politik yang berbeda antara kedua pemimpin tersebut. Thaksin, yang dikenal dengan kebijakan pro-bisnis dan kontroversial di Thailand, dianggap memiliki pengalaman luas dalam pemerintahan dan ekonomi yang dapat memberikan wawasan berharga bagi Anwar dalam mengelola negara.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada hari ini, Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa penunjukan Thaksin bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Malaysia dan Thailand serta memperdalam kerja sama ekonomi antara kedua negara. Anwar juga menekankan bahwa pengalaman Thaksin dalam dunia bisnis dan pemerintahan akan sangat membantu Malaysia dalam menghadapi tantangan global, termasuk krisis ekonomi dan ketegangan politik regional. “Thaksin adalah sosok yang memiliki banyak pengalaman, dan saya percaya ia dapat memberikan pandangan yang tajam dalam membantu kebijakan pemerintahan kami,” ujar Anwar.
Penunjukan Thaksin ini disambut positif oleh banyak pengamat politik dan pelaku bisnis, yang melihatnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi Malaysia di Asia Tenggara. Thaksin dikenal dengan keberhasilannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Thailand selama masa jabatannya, meskipun juga dikelilingi kontroversi. Banyak pihak berharap bahwa wawasan dan pengalamannya bisa memberikan dampak positif bagi pemerintahan Anwar Ibrahim.
Meski demikian, penunjukan Thaksin ini bukan tanpa tantangan. Beberapa kalangan mengkhawatirkan bahwa keputusan ini bisa menimbulkan ketegangan politik, mengingat masa lalu Thaksin yang penuh dengan perpecahan di Thailand. Selain itu, rakyat Malaysia juga perlu melihat seberapa besar pengaruh Thaksin terhadap kebijakan dalam negeri dan apakah penunjukannya akan membawa dampak positif atau malah memperburuk situasi politik di negara ini.