Eza Yayang: Kenangan Masa Kecil di Balik Gemerlap Dunia Hiburan

Eza Yayang, pria berusia 42 tahun, memiliki kisah masa kecil yang unik sebagai seorang artis cilik. Ia mengisahkan bagaimana waktu bermainnya sering kali bercampur dengan pekerjaan di dunia hiburan.

“Rasanya cukup sibuk. Banyak waktu kecil yang dihabiskan sambil bermain dan bekerja, jadi nggak sepenuhnya bermain. Tapi, waktu bermain tetap ada, walaupun berbeda,” ungkap Eza.

Eza mengenang masa-masanya tampil di acara “Panggung Gembira Anak-Anak” yang tayang di TVRI setiap akhir pekan. Ia dan teman-temannya harus hadir sejak pagi untuk syuting. “Dulu penyanyi cilik jumlahnya nggak banyak. Setiap akhir pekan kami ada di TVRI. Saya, Puput Melati, Bondan Prakoso, dan Eno Lerian selalu tampil di acara itu. Dari pagi kita sudah di sana,” kenang Eza.

Meski bekerja, ia tetap menikmati waktu bermain dengan rekan-rekan artis cilik seperti Puput Melati, Bondan Prakoso, dan Eno Lerian. Suasana kebersamaan tersebut menjadi kenangan tak terlupakan meski masa bermainnya terbagi dengan tanggung jawab pekerjaan.

“Syuting zaman dulu itu lama sekali. Kami bermain sambil syuting, rame-rame. Ada saya, Puput, Eno, Bondan, dan Fajar Bahari. Walaupun nggak sepenuhnya bermain, tetap seru,” jelas drummer dari band D.O.T ini.

Karier Eza Yayang di dunia hiburan dimulai sejak kecil, dengan popularitas yang melejit melalui lagu anak-anak berjudul “Eh Copot-copot” pada tahun 1989. Gayanya yang khas menjadikannya salah satu ikon penyanyi cilik pada masanya.

Tak hanya di dunia musik, pria kelahiran Jakarta ini juga sukses merambah dunia akting. Salah satu peran terkenalnya adalah sebagai Bang Ojak dalam sinetron “Tukang Ojek Pengkolan,” yang semakin memperkokoh eksistensinya di industri hiburan.

Ali Azhar Damarrosydi: Menjadi Penghubung Sejarah dan Teknologi melalui Konten Kreatif di Surabaya

Ali Azhar Damarrosydi, atau yang lebih dikenal sebagai Ali Azhar D, adalah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Ciputra Surabaya yang berhasil memadukan kreativitas, pendidikan, dan teknologi dalam karyanya. Dikenal melalui konten yang fokus pada sejarah, pariwisata, dan kebudayaan Indonesia, Ali telah meraih prestasi yang luar biasa dalam dunia digital.

Perjalanan Ali bermula dari pesantren Amanatul Ummah Surabaya, tempat ia menghabiskan waktu selama lima tahun. Ali mengikuti program akselerasi dan menyelesaikan pendidikan Madrasah Aliyah dalam waktu dua tahun, setelah sebelumnya menyelesaikan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah. “Saya berasal dari pesantren, dan baru setelah lulus saya mulai menjelajahi Surabaya,” ujarnya. Keputusan untuk menjelajahi kota kelahirannya membawa Ali pada perjalanan dokumentasi sejarah, di mana ia tidak hanya berfungsi sebagai kreator konten, tetapi juga sebagai penjaga dan penyebar cerita sejarah lokal.

Untuk memastikan konten yang dihasilkan berkualitas, Ali menggunakan metode penelitian yang menyeluruh, memanfaatkan sumber seperti Surabaya Sightseeing and City Tour, buku “Soerabia Tempo Doeloe” karya Dukut Imam Widodo, dan wawancara langsung dengan warga lokal. “Saya ingin mengedukasi masyarakat Surabaya mengenai sejarah kotanya,” katanya dengan semangat.

Ali juga menorehkan prestasi akademik yang luar biasa dengan meraih penghargaan “Student with The Most Credit Point” pada tahun 2022, yang menunjukkan pencapaiannya dalam bidang akademik. “Saya merasa biasa saja, tapi itu menjadi motivasi untuk terus berprestasi,” tambahnya.

Pengakuan atas karyanya semakin meluas ketika ia menerima penghargaan dari Prof. Burhan Bungin dalam acara Fikomrade’s Day Commchella 2024. Ali meraih penghargaan “In Recognition of being The Most Viewed Campaign Video in Intercultural Communication,” sebuah pengakuan atas kontribusinya dalam komunikasi antarbudaya.

Tidak hanya sebagai kreator konten, Ali juga mulai merambah dunia perfilman. Ia terlibat dalam pembuatan film “Spiral” sebagai kru di balik layar, di bawah arahan kakak tingkatnya, Rosihan Amril Farouqi. “Saya merasa diberi kesempatan yang besar untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.

Selain itu, Ali juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya untuk menciptakan iklan layanan masyarakat mengenai pinjaman online ilegal. “Kami ingin mengedukasi masyarakat melalui kampanye ini,” kata Ali.

Proyek-proyek Ali mencakup berbagai karya, seperti iklan layanan masyarakat tentang pinjol ilegal, film “Spiral,” dan company profile PT Sumber Plastik. Keberhasilan film “Spiral” dalam meraih penghargaan official selection di Indonesia Western Australia Film Festival (IWAFF) 2025 dan Muda Award Moviement 2024 menjadi salah satu pencapaian terbesar Ali.

Namun, bagi Ali, pencapaian bukan hanya tentang popularitas, melainkan dampak positif yang bisa dihasilkan. “Saya berharap masyarakat yang belum tahu sejarah Surabaya bisa mendapatkan wawasan melalui konten saya,” ujarnya.

Ali juga merefleksikan perjalanan kariernya dengan bijak, berharap bisa terus lebih teliti dan tekun. “Walaupun saya baru pemula dalam dunia film, saya tetap semangat untuk terus belajar dan menjadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran,” katanya. Dengan semangat juang yang tinggi, Ali Azhar D terus berusaha memberikan kontribusi positif bagi kota Surabaya dan masyarakat Indonesia, membuktikan bahwa generasi muda dapat menjadi agen perubahan sekaligus pelestari sejarah.

Randi Yuda Pratama: Musisi Muda Berbakat Asal Pasaman yang Menginspirasi Lewat Musik dan Media Sosial

Randi Yuda Pratama, pemuda asal Lubuk Sikaping, Pasaman, Sumatra Barat, kini tengah menjadi perbincangan hangat berkat kesuksesannya di dunia musik dan media sosial. Musisi yang juga dikenal sebagai influencer ini berhasil memikat perhatian publik melalui lagu-lagu yang viral di berbagai platform digital serta aktivitasnya di media sosial yang menginspirasi banyak penggemar.

Lahir pada 21 Juni 2002, Randi mulai mengenal musik sejak kecil. Namun, baru pada tahun 2024 ia memutuskan untuk terjun serius di industri musik. Perjalanan kariernya semakin berkembang setelah bertemu Sherina Avelya Wedyan, seorang musisi Minang dan guru seni, yang kemudian menjadi rekan kolaborasinya.

“Pertemuan dengan Sherina menjadi titik balik bagi saya. Kami menciptakan beberapa lagu bersama, seperti Uda Ka Adiak Pakai Lamo dan Bakasiak Mato Mamandang, yang menjadi fondasi awal perjalanan musik saya,” ungkap Randi pada Minggu (29/9).

Sebagai influencer, Randi memanfaatkan platform YouTube (RandyOfficialD), TikTok (@randyofficial_), dan Instagram (@randyofficial_) untuk berbagi kreativitas dan menjalin hubungan dengan penggemar. Karismanya yang khas dan pendekatan konten yang otentik membuatnya mampu membangun komunitas penggemar yang solid.

“Musik adalah media bagi saya untuk mengekspresikan diri dan menginspirasi banyak orang. Selain itu, melalui media sosial, saya ingin menyampaikan pesan positif,” tutur Randi.

Beberapa lagu populernya, seperti Ciinan Bana dan Uda Ka Adiak Pakai Lamo, mendapatkan sambutan hangat dari pendengar berkat liriknya yang emosional dan mudah diingat. Bagi Randi, sebuah lagu harus memiliki makna yang mendalam dan mampu menyentuh hati pendengar.

“Inspirasi saya sering datang tiba-tiba, terutama di malam hari. Saya selalu mencatat ide-ide yang muncul agar bisa diwujudkan menjadi karya musik,” jelasnya.

Meskipun persaingan di industri musik sangat ketat, Randi tetap berkomitmen untuk belajar dan terus menghasilkan karya berkualitas. Ia percaya bahwa setiap lagu memiliki cerita unik yang dapat menghadirkan pengalaman emosional bagi pendengar.

Dengan bakat musik yang luar biasa, popularitas sebagai selebriti digital, dan pengaruhnya sebagai seorang kreator, Randi Yuda Pratama telah membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta muda berbakat di Indonesia. Ia berkomitmen untuk terus berkarya, menginspirasi generasi muda, dan memberikan dampak positif di dunia seni dan media sosial.

TRIS: Pilar Industri Tekstil Indonesia yang Tangguh dan Berinovasi di Tengah Tantangan Global

Industri tekstil dan garmen di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar, seperti persaingan dengan produk impor, kenaikan biaya produksi, dan fluktuasi pasar. Banyak perusahaan di sektor ini terpaksa menutup usaha atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, di tengah situasi sulit ini, PT Trisula International Tbk (TRIS) berhasil bertahan dan berkembang. Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun, TRIS mampu mengubah berbagai tantangan menjadi peluang, menjadikannya salah satu pemimpin dalam industri tekstil dan garmen di Indonesia.

Sebagai pemain utama yang terintegrasi di sektor ini, TRIS memiliki rekam jejak mengesankan di pasar domestik dan internasional. Produk-produknya, seperti merek Bellini, Caterina, dan JOBB, telah menjadi simbol kualitas di dalam negeri. Di tingkat global, TRIS menjalin kerja sama dengan merek-merek terkenal untuk memproduksi pakaian olahraga, pakaian kasual, hingga seragam formal bagi instansi besar seperti perbankan dan maskapai penerbangan. Dengan reputasi yang solid, TRIS siap memanfaatkan pertumbuhan pasar ekspor tekstil dan pakaian jadi yang diperkirakan meningkat rata-rata 3,17 persen dari 2024 hingga 2028, berdasarkan proyeksi Kementerian Perindustrian Indonesia.

Untuk tetap kompetitif, TRIS menerapkan berbagai strategi utama. Dalam hal inovasi produk, TRIS terus beradaptasi dengan tren pasar. Selama pandemi COVID-19, perusahaan ini berhasil memproduksi baju hazmat, masker, dan kain sehat. Selain itu, TRIS juga mulai menyediakan pakaian berbahan kain daur ulang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan. Di sisi lain, pengembangan sumber daya manusia menjadi prioritas utama melalui pelatihan teknis dan pengembangan soft skills, guna memastikan kualitas produk tetap terjaga.

Strategi diversifikasi layanan juga menjadi fokus TRIS, dengan menawarkan pesanan khusus dan menjalin kolaborasi yang erat antar anak usaha untuk menciptakan nilai tambah yang membedakan dari kompetitor. Selain itu, transformasi digital menjadi langkah penting melalui peluncuran platform belanja online yukshopping.com, yang memungkinkan TRIS menjangkau pasar yang lebih luas, terutama saat pandemi membatasi mobilitas fisik.

Atas konsistensinya dalam menjaga kualitas, TRIS menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Top Award dari Majalah TopBusiness, yang merupakan pengakuan atas keberhasilannya dalam menyelaraskan strategi bisnis dengan keberlanjutan dan pengelolaan SDM yang efektif. Sebagai perusahaan yang telah melalui berbagai tantangan selama lima dekade, TRIS terus berinovasi untuk memperkaya portofolio bisnisnya. Dengan pendekatan no-mass production dan customized order, TRIS fokus pada pasar ekspor yang menunjukkan kualitasnya di tingkat global. Ke depan, TRIS berkomitmen untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri tekstil dan garmen melalui diversifikasi usaha dan penguatan daya saing.

Kominfo Makassar Tingkatkan Kapasitas PPID untuk Minimalkan Sengketa Informasi Publik

Dalam upaya meningkatkan kapasitas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Makassar, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Makassar menggelar rapat khusus pada Kamis, 19 Desember 2024. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Kominfo, lantai 7 Gedung Mall Government Center (MGC).

Rapat ini bertujuan untuk meminimalkan potensi sengketa informasi publik dengan memperkuat pemahaman PPID terkait standar layanan dan prosedur penyelesaian sengketa informasi. Acara menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Muliadi Mau, M.Si, dan Dr. Khaerul Mannan, SH., MH, yang memberikan paparan mengenai pentingnya penyelesaian sengketa informasi publik secara profesional dan sesuai peraturan perundang-undangan.

Dr. Khaerul Mannan menjelaskan bahwa sengketa informasi publik terjadi antara badan publik dengan pemohon informasi terkait hak akses terhadap informasi yang dijamin undang-undang. Dalam presentasinya, ia juga memaparkan mekanisme permohonan informasi publik. Setiap pemohon informasi wajib mencantumkan identitas resmi, baik melalui permintaan tertulis maupun elektronik. Selanjutnya, PPID akan mencatat permohonan tersebut dalam buku register dan memberikan nomor registrasi serta tanda bukti penerimaan.

Jika permohonan diajukan secara elektronik, tanda bukti harus diberikan paling lambat satu hari kerja sejak permohonan dinyatakan memenuhi syarat. PPID memiliki batas waktu maksimal 10 hari untuk memberikan respon, dengan kemungkinan perpanjangan hingga 7 hari kerja jika informasi yang diminta masih memerlukan proses verifikasi atau belum tersedia.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan PPID dari berbagai OPD di lingkup Pemerintah Kota Makassar, seperti Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Badan Pendapatan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, serta Kecamatan Mariso dan Bontoala. Perusahaan umum daerah seperti Perumda Terminal Makassar Metro juga turut serta dalam kegiatan ini.

Dengan terselenggaranya rapat ini, diharapkan pelayanan informasi publik di Kota Makassar semakin optimal, transparan, dan akuntabel, sehingga dapat mengurangi risiko sengketa informasi serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik.

Bunga Citra Lestari Tampil Stunning dengan Gaya Rambut Bixie Blonde, Pesona Baru yang Memukau

Bunga Citra Lestari (BCL) kembali mencuri perhatian publik dengan penampilan terbarunya yang fresh dan edgy. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, pelantun lagu “Sunny” itu memamerkan potongan rambut pendek bergaya bixie, perpaduan unik antara bob dan pixie, yang berhasil memberikan kesan modern dan dinamis pada penampilannya.

Dalam unggahan yang dipublikasikan pada 18 Desember 2024, BCL tampil memukau dengan potongan rambut yang hanya mencapai bawah telinga. Tidak hanya itu, ia juga tampil lebih berani dengan warna rambut blonde yang semakin menonjolkan sisi bold dirinya. Potongan bixie yang ia pilih menghadirkan kesan chic sekaligus edgy, membuatnya terlihat segar dan stylish.

Potongan rambut bixie merupakan kombinasi menarik antara gaya bob dan pixie, dengan ciri khas panjang yang lebih pendek dari bob dan potongan yang lebih asimetris. Berbeda dari bob yang biasanya berakhir di dagu hingga bahu, bixie terletak di antara dagu dan telinga, menciptakan tampilan yang berani dan dinamis.

Melalui keterangan unggahannya, “Welcoming my bixie hair era,” BCL menunjukkan bahwa dirinya siap memulai babak baru dalam gaya personalnya. Gaya rambut ini pun menuai pujian dari berbagai kalangan, termasuk rekan artis dan penggemar setianya.

Penyanyi Ghea Indrawari memberikan komentar penuh kekaguman, “Cantik, diapain aja cantik,” sementara Olla Ramlan ikut menambahkan pujian, “Tantikk.” Deretan komentar positif dari netizen pun membanjiri unggahan tersebut, menyebut penampilan barunya sebagai simbol keberanian dan gaya yang memikat.

Dengan transformasi ini, Bunga Citra Lestari tidak hanya menunjukkan sisi dirinya yang berani bereksperimen, tetapi juga berhasil menginspirasi banyak orang dengan penampilannya yang stylish dan penuh percaya diri.

DPR Tolak Peningkatan PPN 12% pada Sekolah Internasional, Novita Hardini: “Bisa Hambat Akses Pendidikan Berkualitas

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen terhadap sekolah berstandar internasional telah menuai kritik dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Anggota DPR RI, Novita Hardini, SE., ME., yang mewakili daerah pemilihan Jatim VII. Ia menentang kebijakan tersebut, menganggapnya sebagai langkah yang bisa menghambat akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas dan berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan.

Menurut Novita, sekolah internasional memiliki peran penting dalam dunia pendidikan Indonesia, bukan hanya bagi mereka yang berasal dari kalangan mampu, tetapi juga sebagai tolak ukur bagi sekolah-sekolah nasional untuk terus berinovasi. Ia menilai, keberadaan sekolah internasional dapat menjadi motivasi bagi sekolah nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari berbagai aspek, seperti pembelajaran, budaya sekolah, kurikulum, moralitas, etika siswa, dan keterampilan tenaga pengajar.

“Keberadaan sekolah internasional memberi kesempatan bagi sekolah nasional untuk mengukur dan memperbaiki kualitas mereka. Ini penting agar pendidikan Indonesia bisa semakin kompetitif di tingkat global,” kata Novita dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/12/2024).

Novita juga menjelaskan bahwa banyak orang tua yang memilih menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah internasional bukan semata-mata karena mereka berasal dari keluarga kaya, tetapi lebih karena mereka rela berkorban demi memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak mereka, meskipun harus berjuang keras. “Banyak orang tua yang rela bekerja lebih keras atau memotong anggaran lain demi bisa membiayai pendidikan anak-anak mereka,” tambah Novita.

Ia mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat memperlebar jurang ketidaksetaraan dalam akses pendidikan berkualitas, karena sekolah internasional akan semakin sulit dijangkau oleh banyak keluarga. Novita kemudian menyoroti dua dampak besar yang akan muncul akibat kenaikan PPN ini:

Pertama, beban biaya operasional sekolah akan meningkat. Sekolah internasional sangat bergantung pada sumber daya global, seperti teknologi terbaru, kurikulum internasional, dan infrastruktur yang memadai. Dengan kenaikan PPN 12%, biaya operasional mereka akan melonjak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi biaya yang harus ditanggung orang tua. “Sekolah internasional adalah sarana untuk memahami pola pikir global dan mempersiapkan siswa dengan wawasan internasional. Jika PPN 12% dibebankan kepada sekolah internasional, maka ini akan menjadi beban berat bagi orang tua, terutama yang tidak berasal dari keluarga kaya,” ungkap Novita.

Kedua, ada risiko penurunan minat calon siswa jika biaya pendidikan semakin mahal. Orang tua yang merasa terbebani dengan biaya sekolah yang tinggi akan mencari alternatif lain, yang bisa berdampak buruk pada reputasi sekolah internasional tersebut serta keberlanjutan investasi asing di sektor pendidikan Indonesia. “Sekolah bisa kehilangan calon siswa, dan investor pun akan menghadapi tantangan besar dalam menjaga operasionalnya,” tambahnya.

Novita mendesak pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ini demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih inklusif dan adil. “Kita harus berpikir jangka panjang. Jangan sampai kebijakan ini malah membuat pendidikan berkualitas semakin tidak terjangkau bagi banyak kalangan,” tegasnya.

Saat ini, terdapat 198 sekolah internasional di Indonesia, menjadikannya sebagai destinasi utama untuk pendidikan internasional di kawasan Asia Tenggara. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara seperti Thailand (192), Malaysia (187), Singapura (119), dan Vietnam (118), berdasarkan data ISC Research. Pertumbuhan jumlah siswa yang terdaftar di sekolah internasional juga meningkat signifikan, dari 67.000 pada 2023 menjadi 72.000 pada 2024.

Novita juga menegaskan bahwa sekolah internasional seharusnya berperan aktif dalam mendorong kemajuan standar pendidikan di Indonesia, untuk memastikan bahwa pendidikan di Indonesia setara dengan negara-negara maju. “Saya harap kebijakan pajak ini dapat lebih berpihak pada masa depan pendidikan anak bangsa dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Meski Tengah Proses Perceraian, Baim Wong dan Paula Verhoeven Tetap Kompak Urus Anak

Di tengah proses perceraian yang sedang berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Baim Wong dan Paula Verhoeven tetap menunjukkan kebersamaan dalam mengurus anak-anak mereka. Keduanya baru-baru ini terlihat bersama-sama mengantar dan mengambil rapor sekolah anak-anak mereka.

Baim Wong mengonfirmasi kabar tersebut, mengatakan bahwa meskipun sedang dalam proses perceraian, mereka tetap menjaga komunikasi yang baik demi kepentingan anak-anak. “Iya benar, kami antar dan ambil rapor anak,” ujar Baim Wong ketika ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, pada Rabu (18/12/2024).

Baim Wong menyayangkan adanya asumsi yang beredar terkait pola asuh mereka. Ia menegaskan bahwa meskipun tengah menjalani proses perceraian, keduanya tetap berkomitmen untuk mendampingi anak-anak mereka. “Ya kan beritanya sudah kemana-mana, padahal kami masih bareng untuk anak-anak,” ujarnya.
Di tengah proses perceraian yang sedang berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Baim Wong dan Paula Verhoeven tetap menjaga keharmonisan demi anak-anak mereka. Meskipun hubungan pernikahan mereka sedang menghadapi ujian, keduanya tetap terlihat kompak dalam menjalani peran sebagai orang tua. Baru-baru ini, pasangan ini terlihat bersama-sama mengantar anak-anak mereka ke sekolah dan bahkan mengambil rapor anak-anak mereka, sebuah momen yang menunjukkan bahwa meskipun dalam situasi yang tidak mudah, mereka tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati mereka.

Baim Wong mengonfirmasi kabar tersebut, menyatakan bahwa meski sedang dalam proses perceraian, komunikasi antara dirinya dan Paula tetap berjalan dengan baik demi kepentingan bersama, terutama untuk kesejahteraan anak-anak mereka. “Iya benar, kami antar dan ambil rapor anak,” ujar Baim Wong dengan senyum, saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu (18/12/2024). Menurutnya, hal ini adalah wujud tanggung jawab mereka sebagai orang tua yang tidak pernah terpisahkan dari peran mereka meski sedang menghadapi masa sulit.

Baim Wong juga menanggapi beberapa opini dan asumsi yang beredar terkait pola asuh mereka di tengah proses perceraian. Ia merasa perlu untuk meluruskan kabar yang beredar dan menegaskan bahwa meskipun hubungan mereka sedang melalui masa yang penuh tantangan, mereka tetap memiliki komitmen yang kuat untuk selalu bersama dalam mengasuh dan mendampingi anak-anak. “Ya kan beritanya sudah kemana-mana, padahal kami masih bareng untuk anak-anak,” ujarnya, menambahkan bahwa hubungan mereka tetap terjaga dengan baik meskipun perceraian tengah berlangsung.

Baim juga menjelaskan bahwa tidak ada rasa canggung sama sekali antara dirinya dan Paula ketika mereka berdua harus menjalani kegiatan yang biasa mereka lakukan sebagai pasangan, seperti mengantar anak ke sekolah atau mengurus keperluan administrasi sekolah lainnya. “Enggak gimana-gimana, jalani aja, makasih ya,” kata Baim dengan nada santai dan positif. Menurutnya, meskipun hubungan pribadi mereka mengalami perubahan, mereka tetap berfokus pada kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anak mereka.

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven menikah pada 22 November 2018. Selama enam tahun berumah tangga, keduanya dikaruniai dua anak laki-laki, Kiano Tiger Wong dan Kenzo Tiger Wong. Meski keputusan untuk berpisah sudah diambil, keduanya memastikan bahwa anak-anak mereka tetap mendapatkan perhatian penuh dan tidak akan merasa kehilangan kasih sayang dari kedua orang tua mereka. Kiano dan Kenzo pun tampaknya tetap merasakan kehangatan keluarga, di mana kedua orang tua mereka masih saling menghormati dan mendukung satu sama lain untuk membesarkan mereka dengan baik.

Penting bagi Baim dan Paula untuk menunjukkan kepada publik bahwa meskipun sedang menjalani proses perceraian, mereka tetap bisa berperan sebagai orang tua yang kooperatif dan saling mendukung. Baim Wong berharap masyarakat dapat memahami bahwa dalam situasi seperti ini, yang paling utama adalah kebahagiaan anak-anak mereka dan bukan fokus pada masalah pribadi mereka sebagai pasangan. Baim dan Paula ingin memberikan contoh yang baik tentang bagaimana menjalani peran orang tua meski dalam kondisi yang penuh tantangan.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada rasa canggung sama sekali ketika bersama Paula, baik saat mengantar anak-anak ke sekolah atau mengambil rapor mereka. “Enggak gimana-gimana, jalani aja, makasih ya,” katanya.

Baim dan Paula menikah pada 22 November 2018, dan selama enam tahun pernikahan mereka dikaruniai dua orang anak, Kiano Tiger Wong dan Kenzo Tiger Wong.

Anies Baswedan Dilirik Sebagai Kandidat Ketua Umum PPP: Hubungan Erat dan Dukungan Mengemuka

Nama Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, mencuat dalam bursa calon Ketua Umum (Caketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Juru Bicara Anies, Sahrin Hamid, mengonfirmasi adanya komunikasi antara Anies dan internal PPP. “Secara umum, ada komunikasi dengan PPP,” ujar Sahrin pada Rabu (18/12/2024).

Menurut Sahrin, Anies memiliki hubungan yang baik dengan banyak tokoh PPP, sehingga tidak mengherankan jika namanya masuk dalam wacana kepemimpinan partai tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa Anies merasa terhormat atas dukungan dan apresiasi yang diberikan. “Anies menghargai wacana yang berkembang dan menganggapnya sebagai sebuah kehormatan,” kata Sahrin.

Saat ini, Anies Baswedan sedang fokus menjalankan kegiatan sosial kemasyarakatan dan program-program yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Meski begitu, ia tetap memberikan dukungan terhadap proses kaderisasi dan regenerasi di PPP, khususnya jika dilakukan secara demokratis dan berlandaskan nilai-nilai partai.

Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M. Romahurmuziy, atau yang akrab disapa Gus Rommy, menegaskan bahwa PPP adalah partai yang inklusif dan terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi dan pemikiran sejalan. Ia menyebutkan, tokoh seperti Anies Baswedan, dengan pemikiran dan nilai yang selaras dengan perjuangan PPP, sangat mungkin untuk bergabung. “Figur seperti Anies Baswedan, yang pemikirannya banyak sejalan dengan PPP, tentu sangat memungkinkan untuk bergabung,” ujar Gus Rommy.

Lebih lanjut, Rommy menjelaskan bahwa PPP selalu menghargai tokoh-tokoh bangsa yang mampu memberikan kontribusi positif untuk memperkuat partai. Menurutnya, partai berlambang Kakbah ini siap menyambut siapa saja yang ingin menjadi bagian dari perjuangan bersama, khususnya dalam mewujudkan visi dan misi partai ke depan.

Dengan berkembangnya wacana ini, PPP berharap dapat terus menjaga dinamika internal yang sehat dan demokratis, sekaligus menarik lebih banyak tokoh potensial untuk bersama-sama membangun partai menjadi lebih kuat. Dukungan terhadap Anies dianggap sebagai bagian dari upaya regenerasi yang terus didorong PPP dalam memperkuat posisi partai di kancah politik nasional.